Ngelmu.co – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengirimkan surat kepada Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, sebagai peringatan agar negara tersebut tidak menyerang Kurdi, di utara Suriah. Namun, surat dari Trump yang ditulis dengan bahasa informal, penuh ancaman, serta tanpa basa-basi itu, justru berakhir di tempat sampah.
Surat Ditulis dengan Bahasa Informal
Sebelumnya, beberapa media di AS, bahkan mengira jika surat itu palsu, karena pilihan bahasanya dinilai jauh dari sikap kenegarawanan.
Namun, setelah dilakukan kroscek, hasilnya autentik. Pertama kali, surat itu bocor ke Fox News, kemudian dikonfirmasi ke-absahannya oleh Gedung Putih.
Dilansir BBC, surat tersebut tertanggal 9 Oktober 2019, bersamaan dengan hari di mana Turki memulai serangan ke Suriah.
Tiga hari sebelumnya, Trump sempat berbincang dengan Erdogan melalui telepon, dan menyatakan akan menarik pasukan dari utara Suriah, isyarat serangan Turki bisa dilakukan.
Namun, dalam suratnya, Trump justru meminta Erdogan menghentikan serangan tersebut. Bahkan hingga mengancam, akan menghancurkan ekonomi Turki.
“Kau tidak ingin bertanggung jawab atas pembantaian ribuan orang, dan saya tidak ingin bertanggung jawab karena menghancurkan ekonomi Turki—dan saya akan melakukannya,” tulis Trump.
Dalam surat, ia melampirkan pernyataan Kobani, dan mengatakan komandan Kurdi, SDF, Jenderal Mazloum Kobani Abdi, ingin bernegosiasi, membuat kesepakatan.
Di akhir suratnya, Trump menyampaikan hal yang sulit dipercaya, kata-kata kasar yang keluar dari seorang presiden, untuk presiden negara lain.
“Sejarah akan memandangmu sebagai orang baik, jika kau melakukannya dengan cara yang benar dan manusiawi,” kata Trump di surat itu.
“Sejarah selamanya akan melihatmu sebagai iblis, jika hal baik tidak terjadi. Jangan jadi jagoan. Jangan jadi orang bodoh!” lanjut Trump, lengkap dengan tanda seru di belakangnya.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Erdogan Pertanyakan Keberadaan Israel pada Peta Palestina 1947 di Majelis Umum PBB
[/su_box]
Di sisi lain, surat itu diduga sengaja dibocorkan, untuk menunjukkan langkah Trump yang mencoba mencegah Turki menyerang utara Suriah.
Diketahui, saat ini Trump sedang dikecam Kongres, karena dianggap memberi lampu hijau untuk serangan Turki, dengan menarik pasukan AS.
Sementara Turki beralasan, serangan tersebut untuk membersihkan utara Suriah dari milisi Kurdi yang dianggap teroris.
Turki ingin membangun zona aman, serta penampungan bagi jutaan pengungsi Suriah, di wilayah tersebut.
Erdogan Buang Surat dari Trump
Erdogan mengabaikan surat ‘nyeleneh’ itu, dan membuangnya ke tempat sampah.
Hal ini diungkapkan oleh seorang jurnalis kenamaan Turki, Ahmet Hakan. Ia mengaku, mendapat informasi dari sumber istana kepresidenan.
Kepada Hakan, sumber tersebut mengatakan, Erdogan telah membaca surat itu, dan menolak tawaran mediasi, kemudian membuangnya ke tempat sampah.
“Surat itu ditulis pada 9 Oktober. Erdogan menolak tawaran mediasi dan membuangnya ke tong sampah. Jawaban paling jelas dari surat adalah pada 9 Oktober pukul 16.00,” tulisnya di media sosial Twitter.
“Jawabannya adalah operasi musim semi perdamaian,” pungkas @ahmethc.
2- Mektup 9 ekimde yazıldı. Erdoğan tarafından arabuluculuk teklifi reddedilerek çöpe atıldı.
Bu mektuba Verilmiş en net cevap 9 Ekim tarihinde saat 16:00’da verilmiş olan cevaptır. Bu cevap barış pınarı harekâtıdır.— ahmet hakan (@ahmethc) 16 Oktober 2019