Ngelmu.co – Pasca penyusunan nama jajaran menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju, Wasekjen Partai Demokrat Andi ? Arief menyangka bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memiliki dendam kepada keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Andi mengatakan bahwa Megawati menolak Demokrat masuk koalisi Presiden Joko Widodo.
“Kami mendengar ada ketidaksetujuan Demokrat masuk ke dalam koalisi, dan itu datangnya dari pimpinan koalisi Ibu Megawati,” ujar Andi Arief kepada wartawan, Sabtu lalu (26/10/2019), seperti dilansir detik.com.
Andi beranggapan bahwa penolakan terhadap Demokrat sama dengan penolakan terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra SBY. Sebelumnya sudah diketahui bersama bahwa sebelum Jokowi rampung menyusun formasi Kabinet Indonesia Maju, nama AHY acapkali disebut sebagai salah satu nama yang digadang untuk menjadi calon menteri.
“Demokrat ditolak masuk koalisi, sama dengan menolak AHY,” imbuh Andi Arief.
Walaupun demikian, Andi Arief menyatakan bahwa Demokrat tidak kecewa dengan dikap Jokowi soal kabinet. “Namun Demokrat memaklumi ini. Tak marah dan tak kecewa,” pungkas Andi.
Di sisi lain, PDIP dengan tegas menolak pernyataan yang mengatakan bahwa Megawati punya dendam kepada SBY dan keluarganya.
Aria Bima, Anggota Fraksi PDIP DPRI menegaskan kegagalan Demokrat gabung koalisi Jokowi bukan karena campur tangan Megawati.
“Jadi tidak ada, kemarin AHY datang disambut dengan baik kok. Lalu (Megawati) datang juga tausiah saat di TMP. Saat 1998, zaman Pak Harto dihujat, Bu Mega minta mahasiswa jangan menghujat, malah dibela kok. Tak ada watak Bu Mega dendam, beliau itu negarawan,” sebut Aria Bima kala dimintai pendapatnya.