Ngelmu.co – Menurunnya perolehan suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP), di Pemilu 2019 lalu, mendapat tanggapan dari Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi. Menurutnya, para pemilih PPP tak berpaling ke partai-partai nasionalis.
“Tapi pindah ke partai Islam, terutama PKS, di Pemilu 2019,” tuturnya, di rumah mantan Ketua Umum PPP, Hamzah Haz, Jalan Patra Kuningan XV, Jakarta Selatan, seperti dilansir Tempo, Ahad (17/11).
Seperti diketahui, di Pemilu 2019 lalu, PPP hanya memperoleh 4,52 persen suara, sangat tipis dengan ambang batas parlemen, yakni 4 persen.
Perolehan kursi PPP di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pun menurun, menjadi 19 kursi, dari yang sebelumnya 39 kursi, di Pemilu 2014.
Baca Juga: Pengamat Sebut PKS Ningratnya Oposisi
Namun, Burhanuddin melanjutkan, jika selain ke PKS, ada pula pemilih PPP yang beralih ke Partai Gerindra.
Menurunnya suara PPP ini, menurut Burhanuddin, disebabkan mantan Ketua Umum PPP, Romahurmuziy (Rommy), yang terjerat kasus korupsi.
Burhanuddin juga bertanya, apakah PPP bisa menghadapi tantangan untuk tetap menjadi partai Islam, atau bergerak ke tengah.
Sebab, jika bergerak ke tengah, konsekuensinya adalah kekuatan finansial yang besar sangat diperlukan, sembari melakukan branding ulang.