Ngelmu.co – Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi merespons penolakan serikat pekerja PT Pertamina (Persero) terhadap Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama. Pekan lalu, Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) tegas menyatakan sikap menolak Ahok yang dikabarkan akan menjadi pimpinan Pertamina.
Arie Gumilar selaku Presiden FSPPB menyampaikan pandangannya bahwa Ahok adalah profil orang yang sering berkata kasar serta membuat keributan. Luhut pun akhirnya merespons tegas penolakan serikat pekerja Pertamina tersebut.
“Memang dia siapa?” ujar Luhut menanggapi pernyataan Arie di kantornya, Jakarta, Senin (18/11/2019).
Luhut menyatakan, tidak masalah bila benar Ahok akan menjadi pimpinan di Pertamina. Luhut amat meyakini bahwa Ahok merupakan orang baik dan cocok menduduki posisi di BUMN, termasuk Pertamina.
“Tidak masalah. Kalau orang baik jadi kan itu, saya lihat ada yang komentar-komentar. Katanya against Ahok,” papar Luhut.
Pada hati Jumat lalu (15/11/2019), Luhut juga merespons keras pihak-pihak yang menolak Ahok masuk Pertamina. Menurutnya orang-orang yang menolak Ahok itulah yang justru perlu dipertanyakan.
“Kalau orang baik ada yang tidak setuju masuk, itu kan berarti yang tidak setuju masuknya yang perlu dipertanyakan,” ungkap Luhut di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (15/11/2019).
Luhut yakin Ahok adalah orang baik dan cocok menduduki posisi pimpinan di BUMN, termasuk Pertamina. Luhut mengaku heran bila ada orang yang baik dan lurus malah ditolak.
“(Ahok) itu orang baik, mau bikin lurus bersih ya, (masa) ndak mau dibersihin,” imbuh Luhut.
Tetapi, FSPPB memiliki pandangan yang berbeda tentang Ahok. Presiden FSPPB Arie Gumilar menilai bahwa Ahok merupakan sosok orang yang kerap berkata kasar serta gemar membuat keributan.
“Kita semua tahu perilaku Pak Ahok itu kan kata-katanya kasar, sering bikin keributan,” ujar Arie seperti dilansir oleh detikcom, Jumat (15/11/2019).
Disamping itu, menurut Arie pencalonan Ahok juga bertentangan dengan peraturan tentang syarat BUMN untuk menjabat di Pertamina, baik tingkat komisaris ataupun juga sdireksi.
“Salah satunya didalam peraturan itu kan dalah satunya yakni tidak punya masalah keterkaitan dengan masalah hukum, juga berperilaku baik,” kata Arie.
Arie juga berkeinginan, pompina Pertamina bisa diisi oleh orang dalam. Masih banyak orang dalam Pertamina yang lebih cocok dan layak.
“Kalau ditanya siapa sih yang pantas? yang pantas pasti pengambil keputusan lah yang tahu. Kalau dari kami bahwa yang paham Pertamina. Yang paham Pertamina ya pastinya orang Pertamina. Ya silahkan pilihlah kader-kader Pertamina. Saya pikir tidak kurang orang Pertamina kader-kader yang baik,” pungkas Arie.