Ngelmu.co – Salah satu orang tua dari siswa SMP yang akan dikeluarkan dari sekolah, karena tak mau hormat kepada bendera Merah Putih, memberikan klarifikasi, jika hal tersebut memang bagian dari iman mereka. Sebelumnya, Herlina, mengaku kaget dengan keputusan yang di arahkan kepada anaknya.
“Dulu, anak saya di SD Swasta Tirunas, tidak pernah dipermasalahkan seperti ini,” tuturnya, saat ditemui di kediamannya, seperti dilansir Tempo, Rabu (27/11).
Sementara anaknya, kata Herlina, masuk ke SMP Negeri 21 Batam, karena mendapat rekomendasi dari kepercayaan yang ia anut.
“Kami sudah ada sertifikat agama, makanya, kok sekarang baru bermasalah,” ujarnya.
Lebih lanjut Herlina mengaku, sudah bertemu dengan pihak sekolah.
Di mana dalam pertemuan tersebut, sekolah memberikan pemahaman bahwa anaknya harus mengikuti aturan di sekolah, sesuai undang-undang.
Salah satunya adalah hormat kepada bendera Merah Putih, saat upacara, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya.
“Kami bilang itu iman anak kami, kami juga paham undang-undang, kami sudah sampaikan seperti itu, tetapi mereka tidak mau merespons kami,” kata Herlina.
Tetap Respek Meski Tak Mau Hormat
Ia pun membenarkan, jika anaknya tak mau mengikuti aturan tersebut, tetapi Herlina menegaskan, anaknya tetap menghormati proses upacara.
“Jadi mereka respek (menghormati) gitu, ikut (bersikap) tegap,” jelasnya.
Dalam ajaran pemahaman kepercayaannya, Herlina menyebut, hormat kepada bendera adalah menyembah.
“Bagaimana lagi? Itu memang hati nurani anak kami yang dilatih dengan alkitab, kami sebagai orang tua mengajarkan sesuatu kebenaran terhadap anak kami,” tegasnya.
“Ya hormat kami dengan tidak melanggar iman kami, jadi anak-anak kami seperti itu, mereka respek berdiri tegap,” imbuh Herlina.
Baca Juga: Ketika Sang Saka Merah Putih Berkibar Pertama Kali
Sementara ia menyatakan, pihak sekolah memberikan waktu hingga tanggal 25 November 2019 kemarin, untuk memikirkan ulang keputusan akhir.
Mengundurkan diri, atau tetap sekolah tetapi mengikuti peraturan yang ada.
“Dan kami sudah kasih jawaban, tidak mengundurkan diri,” kata Herlina.
Sampai saat ini, ia masih menunggu keputusan resmi dari pihak sekolah.
Selagi belum ada surat dari sekolah, Herlina mengatakan, anaknya akan tetap mengikuti pelajaran.
“Karena itu tempat yang dekat dari rumah kami. Kami berharap anak kami tetap sekolah,” pungkasnya.