Ngelmu.co – Politikus Partai Gerindra yang menjabat sebagai Sekretaris Komisi II DPRD SBB, Laode Masihu, menyampaikan permohonan maaf, usai perilakunya melempar sarapan—jajanan pasar—ke lantai, dengan alasan menu yang disajikan tidak etis, memicu kemarahan publik.
Minta Maaf Usai Lempar Sarapan ke Lantai
“Saya Laode Masihu, anggota Komisi II DPRD SBB yang juga Ketua Fraksi Gerindra dan Ketua DPC Gerindra SBB, atas nama pribadi meminta maaf kepada lembaga DPRD, internal Partai Gerindra, masyarakat Maluku, dan ter-khususnya masyarakat Kabupaten SBB,” tutur Masihu.
“Apa yang saya lakukan bukan merupakan tindakan disengaja, hal ini murni spontanitas akibat tersulut emosi, lantaran pengelolaan makan minum di Sekretariat DPRD SBB, tidak sesuai dengan anggaran,” sambungnya di Ambon, seperti dilansir Siwalima, Selasa (21/1).
Sebelumnya, publik mengaku geram dan kecewa, atas sikap Masihu yang melemparkan ke lantai, sajian sarapan—ubi goreng, keladi, dan agar-agar—dari Sekretariat DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Peristiwa itu terjadi, Jumat (17/1) lalu, saat Sekretaris Komisi II DPRD dan anggota DPRD lainnya—khususnya Komisi II—tiba di Kantor DPRD, untuk persiapan kunjungan kerja (Kunker) ke Kecamatan Taniwel.
Ketika para wakil rakyat masuk ke ruangan untuk bersarapan, Masihu justru mengamuk, hanya karena menu yang tersaji dinilai memalukan dan tak etis.
“Padahal anggaran uang makan minum sangat jelas yang sudah dianggarkan, tetapi dalam penyajian tidak sesuai dengan anggaran yang ada, saya harus menyampaikan hal ini dalam rapat nanti sehingga tidak terjadi kesalahan lagi,” ujarnya.
“Karena apa yang sering kali disajikan, kue-kue untuk sarapan pagi, sangat memalukan dan tidak etis,” lanjut Masihu, di Kantor DPRD, Jumat (17/1).
Baca Juga: Gerindra Tak Setuju Kejagung Tolak CPNS LGBT, Pendukung Kecewa
Ia pun meminta Sekretariat DPRD untuk bertanggung jawab dan melakukan evaluasi.
“Karena uang makan minum sudah jelas, tapi menunya tidak sesuai anggaran yang sudah ditetapkan,” pungkasnya.
Picu Kemarahan Publik
Sikap dan pernyataan Masihu itulah yang akhirnya membuat masyarakat menyampaikan kekecewaannya di media sosial Twitter.
Rudi Yahya: Jika besaran anggaran dengan menu yang disajikan tidak pas, artinya tinggal dibungkus, dibawa ke forum rapat, atau enggak difoto. Tidak perlu mencela makanan.
Om Bot: Sedih, partai yang gw dukung kemarin kelakuan kadernya kek gini. @Gerindra @prabowo kadernya sumpah bikin malu.
Gwpribumi: Suruh @andre_rosiade ngurus yang kayak gini, daripada sibuk nyinyirin Pak @tifsembiring, dan sok ngebela rakyat! Kadernya @Gerindra kayak sampah gini aja seharusnya lu nyinyirin dan dibenahi.
Akmal: Ya Allah, masih aja ada manusia yang arogan begini ya. Kalaupun memang gak layak, mbok ya jangan dibuang begitu. Masih banyak rakyat miskin di belahan negeri ini yang masih kelaparan. Memangnya makan ubi atau singkong goreng memalukan bagi manusia gitu?
Putri Arinda: Sebenernya dia mau nunjukin kalo makanan yang disajikan itu ga sesuai dana yang dianggarkan. Tapi caranya kurang intelek untuk seorang pejabat.