Ngelmu.co – Jika sebelumnya, mantan petinggi intelijen militer Israel, Dany Shoham, menduga virus Corona merupakan senjata biologi yang bocor dari laboratorium yang berada di kota Wuhan, Cina. Kini, muncul pernyataan baru, di mana wabah itu disebut berasal dari Pasar Seafood Huanan.
Berasal dari Pasar Seafood Huanan di Wuhan
Hal ini diungkap oleh para ahli dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC), setelah meneliti beberapa sampel.
Dilansir xinhuanet.com, Pasar Seafood Huanan, diduga menjadi asal mula munculnya virus Corona, karena menjual berbagai macam hewan liar.
Mulai anak serigala, rubah, hingga burung merak, bisa ditemukan di sana.
“Hasilnya menyatakan, bahwa penyebaran virus Corona baru, mempunyai relevansi tinggi dengan perdagangan binatang liar,” beber para peneliti.
Pasar tersebut, diduga memicu virus semakin mudah berpindah, baik dari hewan yang masih hidup, pun yang telah mati. Begitupun risiko kepada manusia; penjual dan pembeli.
Sebenarnya, Pasar Seafood Huanan telah menjadi sorotan, karena dianggap sebagai tempat berkumpulnya patogen mematikan.
Namun, dengan adanya hasil penelitian ini, semakin ditegaskan jika dugaan tersebut benar adanya.
Muncul Sejak Desember 2019
Virus Corona sudah muncul sejak akhir Desember 2019. Selain Pasar Huanan, pemerintah Cina, juga menutup kota Wuhan, dan beberapa kota lainnya di Provinsi Hubei.
Mereka menghentikan layanan transportasi publik, hingga memperpanjang masa liburan.
Sekolah dan universitas juga ditangguhkan untuk membuka tahun ajaran baru, hingga waktu yang belum ditentukan.
Menteri Kesehatan setempat, Ma Xiaowei, menjelaskan jika saat ini, Cina berada dalam masa genting, karena virus menyebar semakin kuat.
Hingga Rabu (29/1), jumlah korban meninggal akibat virus corona di Cina, sudah mencapai 132 orang, sementara 5.000 jiwa lebih, dinyatakan terinfeksi.
Meskipun Profesor Cao Bin mengatakan, beberapa gejala mirip dengan SARS, seperti:
- Demam,
- Batuk kering, dan
- Dispnea (sesak napas).
Namun, masih ada perbedaan penting, yakni pasien coronavirus novel, tak memiliki gejala saluran pernapasan atas, seperti:
- Pilek,
- Bersin, dan
- Sakit tenggorokan,” kata .
“Mereka juga menunjukkan sedikit gejala usus, seperti diare, yang terlihat pada 20-25 persen pasien SARS,” tutur Cao Bin.
Baca Juga: Benarkah Virus Corona ‘Senjata Biologi’ yang Bocor dari Laboratorium di Wuhan?
Namun, seorang pria bernama Narcanbgon, yang membaca berita serupa di situs meaww.com, menyampaikan pendapat tajam, sebagai berikut:
“Orang Cina telah memakan segala sesuatu yang bergerak sepanjang masa. Sangat lucu, bagaimana virus ini muncul tepat setelah mereka membuka salah satu laboratorium biologi paling berbahaya di dunia, di Wuhan, tepat di seberang sungai dari pasar makanan laut ini.
Kemudian pemerintah Cina, berebut untuk menutup semuanya dan mengkambinghitamkan pasar.
Majalah Nature, bahkan memperingatkan bahaya laboratorium baru ini, tepat dua tahun yang lalu. Dari apa yang saya baca, ada banyak cara agar virus ini bisa lolos.
Para pekerja tidak mandi dan membersihkan dengan benar. Salah satu dari banyak monyet yang terinfeksi, entah bagaimana menularkannya atau bahkan melarikan diri dari fasilitas.
Sistem penyaringan air dan udara tidak berfungsi dengan baik. Penyimpanan mikroba tidak diamankan dengan benar. Jas mat tidak aman atau bocor dengan benar. Sabotase?” bebernya.
Bagaimana menurut Anda?