Ngelmu.co – Siapa Bang Ancah? Ia adalah orang yang saat ini tengah sibuk melayani pelanggan dengan kopi mantap khas racikannya, tetapi sebentar lagi dipersiapkan untuk melayani masyarakat Jakarta.
Mengenal Bang Ancah
Nama aslinya Nurmansjah Lubis, sedang naik daun karena digadang-gadang sebagai calon Wagub, mendampingi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Profilnya mencuat, menyadarkan khalayak bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS), punya segudang kader yang berkapasitas untuk dijadikan pemimpin. Cukup tahu saja-lah.
Partai Gerindra—melalui pernyataan Ketua Umumnya, Prabowo—yang awalnya berjanji akan menyerahkan kursi Wakil Gubernur DKI kepada partai teman koalisinya yang paling setia, kiranya sejak awal bermanuver agar jabatan itu tetap dimiliki mereka.
Setelah dua nama yang terlebih dahulu diajukan PKS tak kunjung diproses, partai dakwah itu terpaksa mengajukan nama lain.
Sembari mengakomodir keinginan Gerindra, yang bersikeras agar kadernya pun ikut dicalonkan. Maka diajukan nama baru: Bang Ancah.
Stok kader berkualitas di PKS cukup melimpah. Ditolak dua, masih ada segudang.
Mirip dengan Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto—dua nama yang sebelumnya ditawarkan—Bang Ancah pun berlatar belakang sebagai auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Sama-sama lulusan STAN. Mirip sekali. Namun, yang membedakan adalah karier politiknya saja.
Baca Juga: Ketika Andre Rosiade Merancang Kemaksiatan Agar Menjadi Pahlawan
Lalu apa alasan PKS memanggil para auditor untuk Jakarta? Penulis pernah mendengar langsung dari Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman.
Penuhi Kriteria yang Dibutuhkan
Bahwa Anies, memang meminta orang yang bisa mengawasi keuangan untuk membantunya menjalankan pemerintahan.
Kasus hebohnya anggaran lem aibon beberapa waktu lalu pun semakin menguatkan alasan ini.
Menghadapi masyarakat Jakarta (apalagi para haters) yang sangat kritis, diperlukan ketelitian audit keuangan yang tinggi, agar percaya diri menyajikan pemerintahan yang transparan.
Kapasitas Bang Ancah sangat cukup untuk melengkapi kinerja Anies, yang sudah begitu baik menata Jakarta.
Kemacetan yang berkurang, pemanfaatan transportasi massal yang meningkat, serta pertumbuhan ekonomi, telah menyajikan capaian yang terukur, bahkan bisa dinilai sebagai prestasi.
Selanjutnya transparansi dan efektifitas penggunaan anggaran, akan dibantu dengan optimal oleh Bang Ancah. Agar Jakarta semakin modern dan dikelola dengan amanah.
Kepribadian Bang Ancah yang humoris, santai, serta punya rasa seni tinggi, semakin match dengan pembawaan Anies yang tak mudah baperan dihina-hina haters-nya.
Tentu saja, untuk mewujudkan visi ‘Maju Kotanya Bahagia Warganya’, diperlukan sosok pemimpin yang ramah pada masyarakat.
Sebagai ‘pelayan’ kedai kopi miliknya sendiri, Bang Ancah sudah terbiasa bertatap muka dengan pelanggan.
Mendengar kritik dan saran orang-orang, dan terbiasa melayani. Dengan bekal itulah, ia akan menjadi pemimpin bagi kota yang begitu padat penduduknya, dan tinggi tekanannya.
Ia yang terbiasa menyeruput pahitnya kopi, tentu sangat siap mendengar cacian haters sepahit apa pun.
Kalau kritik itu baik, maka akan diseruput, tetapi bila hanya sampah, akan ia perlakukan seperti ampas kopi.
Bang Ancah, insya Allah sosok yang pas buat Jakarta, dan semoga para anggota dewan di Kebon Sirih pun sadar, sepakat.
Apabila Bang Ancah tidak terpilih, setidaknya masyarakat sudah tahu. seperti apa stok pemimpin yang dimiliki PKS, dan semakin kenal mana partai pengingkar janji.
Oleh: Zico Alviandri