Ngelmu.co – Kekerasan terhadap wanita semakin sering terjadi. Beberapa peristiwa tersebut banyak terjadi di tempat umum. Kali ini hal tersebut menimpa seorang wanita pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) tujuan Bogor dengan nomor K11860.
Kejadian ini bermula ketika seorang wanita berhijab yang diketahui bernama Salsabila Rahmah, menaiki KRL dari stasiun Gondangdia menuju stasiun Pasar Minggu.
Saat itu, kondisi KRL sedang berdesak-desakan. Dan ketika akan mendekati stasiun tujuan, Salsa pun meminta penumpang di depannya untuk bertukar posisi agar ia bisa keluar dari kereta dengan cepat sebelum pintu kereta tertutup.
Namun sayangnya, permintaan itu tidak direspons. Tak lama dari itu, penumpang pria lainnya lantas menegur Salsa, pria tersebut menyebut jika stasiun tujuan Salsa masih jauh dan meminta untuk tidak bergeser.
Menurut keterangan korban yang dibagikan di akun Instastorynya, Salsa sempat mengirim pesan ke seorang temannya tentang hal tersebut.
Namun, beberapa menit kemudian, pria tersebut langsung menarik hp Salsa. Parahnya, pria tersebut pun sampai memukul wajah, kepala, hingga menarik paksa kerudung yang Salsa kenakan hingga terlepas.
“Yaudah habis itu pelaku diamuk penumpang lain karena gak ada satpam di dalam KRL-nya.” tulis Salsa.
Pelaku lantas dipaksa oleh penumpang lainnya untuk segera turun di stasiun terdekat, yakni Pasar Minggu. Pria yang belum diketahui identitasnya itu, tak hentinya memelototi Salsa dan mengucapkan kata-kata kasar.
Salsa yang mendapatkan perlakuan tak mengenakkan itu mengalami syok, tubuhnya gemetar ketakutan, lehernya mengalami memar. Beruntung penumpang lain di dalam gerbong membantu Salsa.
“Gue cuma gemetar dan nggak bisa berpikir apapunm di situ gue syok banget dan memilih turun di Stasiun Tanjung Barat,” ungkap Salsa.
Setibanya ia di stasiun Tanjung Barat, Salsa yang menjadi korban kekerasan di dalam KRL hingga hijbanya dipaksa lepas, langsung melaporan kejadian tragis itu kepada petugas stasiun.
Salsa meminta agar piha KRL membuka rekaman CCTV agar pelaku bisa segera diadili.
Namun sayangnya, permohonan itu tak diindahkan pihak KRL, dengan alasan CCTV hanya bisa dibuka untuk menelusuri barang yang hilang saja. Salsa diminta untuk membuat laporan kepolisian terlebih dahulu.
“Di situ gue mikir ya Allah kok barang lebih berharga daripada fisik yang mendapat kekerasan,”
Setibanya di kantor polisi, Salsa kembali diminta menjelaskan kronologi. Di sana ia justru dihardik oleh polisi dan disalahkan.
“Katanya ‘Kamu harusnya teriak kan ada petugas yang bakal menangani, kalau kayak gini nggak ada saksi, kalau pihak pengamanan sana melihat kejadian dan lihat pelaku pasti bisa langsung dibawa ke sini'” ungkap Salsa.
Ia mengaku sangat kecewa atas sikap pihak kepolisian. Padahal, Salsa hendak menuntut keadilan atas kejadian yang dialaminya namun mendapatkan respons yang tidak mengenakkan.
Ia memilih untuk pergi tanpa berpamitan dengan polisi tersebut. Salsa hanya bisa menangis atas segala yang dialaminya.
“Sekarang gue cuma bisa ikhlasin aja sama Allah, karena di saat kita berusaha sana sini untuk memperjuangkan hak dan nggak dapat apa-apa, cuma Allah tempat berserah diri,” tuturnya.
Kejadian ini pun turut dibagikan oleh pengguna Twitter @yassiloveit. Akun tersebut mengunggah video aksi pemukulan yang terjadi di dalam gerbong KRL rute Bogor dengan nomor K118610. Jumat (14/2/2020).
“Lagi keadaan himpit-himpitan kayak gini sempat-sempatnya berantem. Dan gilanya si cowok berani menarik kerudung cewek sampai lepas. Auto murka satu gerbong. Kereta Bogor: K1118610,” tulis akun Twitter @yassiloveit.
Karena peristiwa ini membuat korban trauma dan tindakan pelaku sudah di luar batas, maka banyak warganet yang mengeluarkan asumsi serta kegeramannya di Twitter. Berikut ini beberapa tanggapan warganet:
@gisckaulfaa: “Kak, si cewek ini sahabat di antor, sekarang dia gak masuk dia trauma dan shock habis. Sekarang lagi kesulitan minta rekaman cctvnya karena harus pakai laporan polisi. Sayangnya, polisi malah menyudutkan temanu karena dia gak teriak.”
@Rahmaiyani: “Kudunya tuh cowok dikeplakin sama orang-orang yang ada di kereta biar gak turun.”
@jinluvie: “Cowok kayak gini macam cowok sampah yang gak bisa ngeontrol emosi. Semua orang cape, semua orang lelah, semua orang ingin turun kalau memang bisa turun karena sempitnya keadaan di dalam gerbong. Sabar Pak, Mas. Pelan-pelan ngomongnya dengan penuh kesabaran, nanti juga orang geser.”
@veeyxyz: “Inilah kenapa gue males banget naik KRL.”
@menyokkk: “Emang ganas-gamias sih kalau naik KRL lagi full gini. Itu salah satu alasan kenapa aku milih naik di gerbong cewek. Ya, walaupun ibu-ibu juga ganas. Paling ngakaknya kalau ada orang yang masuk KRL terus gak dapat tempat dan bilang ‘Eh, itu tengah masih kosong.'”