Ngelmu.co – Pandemi virus Corona (COVID-19) masih terus menyebar di Indonesia. Setidaknya, per Senin (23/3) siang, sudah ada 22 provinsi yang terdampak SARS-CoV-2.
DKI Jakarta menjadi daerah terparah, dengan pasien positif virus Corona, mencapai 353 orang. Tetapi hal tersebut, menurut Menko Polhukam Mahfud MD, tak mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) lainnya untuk melakukan antisipasi.
Menurutnya, masih banyak daerah yang abai, tak menyiapkan langkah strategis, karena merasa daerahnya masih minim kasus tersebut.
“Berdasar informasi dan berdasar data yang Anda miliki juga, sekarang ‘kan virus Corona ini masih ada di tempat-tempat tertentu, misalnya Jakarta, Surabaya, Jateng, dan sebagainya,” kata Mahfud.
“Banyak daerah sifatnya masih (terpapar dalam skala) kecil-kecil, sehingga banyak pemerintah daerah yang abai,” sambungnya dalam video conference di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, seperti dilansir Kumparan, Senin (23/3).
Padahal menurut Mahfud, penyebaran virus bisa terus meluas, dan tak menutup kemungkinan untuk daerah-daerah lain ikut terpapar dengan jumlah tinggi, seperti di ibu kota.
Itulah mengapa, Mahfud menekankan kepada pemerintah pusat, soal pentingnya kesamaan pemahaman bagi seluruh Pemda, terkait ancaman nyata COVID-19.
“Maka kemarin Pak Mendagri juga sudah bersepakat dengan kita untuk membuat pemahaman yang sama,” kata Mahfud.
“Agar Pemda tahu, bahwa ini satu serangan yang bisa membesar. Meskipun daerahnya sekarang belum terserang secara masif, tapi bisa saja suatu saat akan membesar,” imbuhnya.
Lebih lanjut Mahfud mengatakan, pentingnya bagi para kepala daerah, untuk sigap mengantisipasi dampak meluasnya virus Corona di Tanah Air.
Mahfud pun meminta, agar seluruh pihak bisa terlibat dalam upaya pencegahan di daerah, mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten, kecamatan, hingga satuan terkecil seperti RT dan RW.
“Tentu kalau sudah menyangkut peran kepala daerah, RT, RW, lurah, camat, harus digerakkan semuanya secara simultan, untuk memerangi virus ini,” pungkas Mahfud.
Baca Juga: Anggap Jakarta Aman, Mahfud Duga Anies Tunda Formula E karena Khawatir Gagal
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah soal penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, menyampaikan angka terbaru terkait COVID-19 di Indonesia.
Total, ada 579 pasien positif virus Corona, di mana 49 di antaranya meninggal dunia, dan 30 orang lainnya dinyatakan sembuh.
“Ada penambahan 65 orang (pasien positif virus Corona) di berbagai provinsi, sehingga total kasus hari ini 579 kasus,” kata Yuri saat konferensi pers di BNPB, Jakarta, Senin (23/3).
Sementara untuk rincian persebaran wilayah kasus virus Corona di Indonesia, adalah sebagai berikut:
- Bali: 6 pasien positif virus Corona, 2 pasien meninggal
- Banten: 56 pasien positif virus Corona, 1 pasien sembuh, 3 pasien meninggal
- DI Yogyakarta: 5 pasien positif virus Corona, 1 pasien sembuh
- DKI Jakarta: 353 pasien positif virus Corona, 23 pasien sembuh, 29 pasien meninggal
- Jambi: 1 pasien positif virus Corona
- Jawa Barat: 59 pasien positif virus Corona, 5 pasien sembuh, 9 pasien meninggal
- Jawa Tengah: 15 pasien positif virus Corona, 3 pasien meninggal
- Jawa Timur: 41 pasien positif virus Corona, 1 pasien meninggal
- Kalimantan Barat: 2 pasien positif virus Corona
- Kalimantan Timur: 11 pasien positif virus Corona
- Kalimantan Tengah: 2 pasien positif virus Corona
- Kalimantan Selatan: 1 pasien positif virus Corona
- Kepulauan Riau: 5 pasien positif virus Corona
- Sulawesi Utara: 1 pasien positif virus Corona
- Sumatra Utara: 2 pasien positif virus Corona, 1 pasien meninggal
- Sulawesi Tenggara: 3 pasien positif virus Corona
- Sulawesi Selatan: 2 pasien positif virus Corona, 1 pasien meninggal
- Lampung: 1 pasien positif virus Corona
- Riau: 1 pasien positif virus Corona
- Maluku Utara: 1 pasien positif virus Corona
- Maluku: 1 pasien positif virus Corona
- Papua: 2 pasien positif virus Corona
Terdapat delapan pasien yang masih belum diketahui daerahnya, berada dalam proses verifikasi di lapangan.