Ngelmu.co – Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika membagikan sembako secara langsung di Kota Bogor menuai kecaman dari publik.
Apa yang dilakukannya itu, dianggap telah melanggar kebijakannya sendiri tarkait Physical Distancing atau untuk menghindari adanya kerumunan.
Tak hanya dari publik, kritikan untuk dirinya juga darang dari Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohammad Sohibul Iman.
Menurutunya, aksi bagi-bagi sembako yang dilakukan oleh orang nomor satu di Indonesia itu, tidaklah efektif dalam membantu meringankan warga di tengah pandemi ini.
Ia juga menyebut aksi Jokowi sebagai politik sangu. Sebab, cara ini tidaklah elok dilakukan oleh seorang Presiden. Jokowi semestinya memiliki cara yang lebih terstruktur dalam hal ini.
“Bagi saya, ini adalah cara-cara yang tidak masuk akal. Tapi tidak demikian bagi Pak Jokowi, sepertinya sudah jadi pilihan politik. Itulah politik sangu,” kata Sohibul Iman lewat akun Twitternya, Ahad (12/4/2020).
“Rakyat dipuaskan dengan “sangu” langsung dari Presiden yang nilainya tidak seberapa dibanding dengan yang seharusnya mereka terima dari negara,” ujarnya lagi.
Sebelumnya diketahui, Jokowi memang membagikan sembako sepanjang dari Tugu Kujang ke arah Ekalokasari sebelum menuju Istana Bogor.
Pembagian sembako itu berlangsung sekitar pukul 20.30 WIB kurang lebih selama 30 menit.
Hal ini dibenarkan oleh Paur Humas Polresta Bogor Kota Ipda Desty Irianti. Namun, ia menyebut jika saat itu tak ada warga yang berkerumunan.
“Kalau warga berkerumun nggak. Pak Jokowi memang suka langsung ngasih gitu ya, jadi cuma itu aja, ngasih, jalan lagi, ngasih, jalan lagi. Gitu aja,” jelas Ipda Desty Irianti.
“Tadi malam itu memang ada pembagian sembako dari Pak Jokowi. Pak Presiden ikut langsung,” kata Desty.
Baca Juga: Perhimpunan Dokter Umum Indonesia Tulis Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi
Banyak warga terutama pengemudi ojek online yang berada di pinggir jalan menerima bantuan langsung dari Jokowi malam itu.
