Ngelmu.co – Program Kartu Prakerja yang diluncurkan pemerintah masih menuai keritikan. Setelah kasus Ruangguru sebagai platform pelatihan, kritik juga didapatkan terkait pelatihan yang diberikan tidak jauh berbeda dengan konten di YouTube yang gratis.
Program Kartu Prakerja diprioritaskan bagi mereka yang menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19 saat ini. Melalui program ini, pemerintah akan memberikan insentif yang yang baru bisa didapatkan setelah peserta mengikuti pelatihan secara daring
Seolah tanpa henti, Kartu Prakerja kembali dikritik dengan munculnya situs Prakerja.org. Di mana situs tersebut menyediakan pelatihan online secara cuma-cuma alias gratis.
Berbeda dengan program Kartu Prakerja dari pemetinah yang pesertanya harus membayar sejumlah uang untuk mengikuti pelatihan melalui situs Prakerja.go.id.
Sebagaimana yang dilansir dari laman Prakerja.org, situs yang memberikan layanan gratis ini, tidak lain sebagai kritikan Program Kartu Prakerja pemerintah.
Dalam situs tersebut, menawarkan beberapa pelatihan seperti wirausaha dan ide bisnis, pengembangan diri, bisnis dan keuangan, teknologi dan software serta bisnis digital.
Para pengguna media sosial pun mendukung adanya pelatihan daring gratis seperti yang disebutkan oleh akun Twitter @Ferryphys.
“Kalo ada yang gratis kenapa harus pilih yang berbayar?” tulisnya.
Terkait kemunculan situs Prakerja.org, selaku Direktur Komunikasi Program Kartu Prakerja, Panji Winanteya Ruky menanggapi hal ini, ia mengatakan bahwa ada yang membedakan porgram Kartu Prakerja yang diluncurkan pemerintah.
Menurutnya, program Kartu Prakerja ada akuntabilitas. Inilah yang dianggap sebagai hal yang membedakan program Kartu Prakerja dengan program yang diadakan secara swadaya masyarakat.
“Jika memiliki keahlian dan kualifikasi untuk dibagikan ke peserta Kartu Prakerja, silakan gabung jadi lembaga pelatihan di ekosistem Kartu Prakerja. Terbuka, tentunya harus memenuhi syarat dan kewajiban,” kata Panji saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/5/2020).
Ia tak menolak, jika mereka yang berkompeten untuk mendonasikan modulnya dalam ekosistem Kartu Prakerja sehingga semakin banyak pilihan yang tersedia di masyarakat.
Saat ditanya apa saja keuntungan yang diperoleh peserta Kartu Prakerja melalui pelatihan berbayar yang diikuti?
Panji mengatakan, meskipun Kartu Prakerja tidak menjadi jaminan seseorang bisa langsung mendapatkan pekerjaan, namun melalui program ini calon pencari kerja dapat mengasah skillnya terlebih dahulu.
“Di dalam perekonomian normal pun saya kira ijazah S1 tidak ada jaminan dapat kerja. Di masa sulit ini, jika ada pendidikan/pelatihan yang bisa menjamin dapat kerja, kami ingin mengundang untuk bergabung menawarkan modul di Kartu Prakerja,” kata Panji.
Panji juga mengatakan, bahwa ke depannya, program Kartu Prakerja bekerja sama dengan sektor usaha untuk mengadakan program place and train. Selain mendapatkan pelatihan, para peserta juga akan mendapat kesempatan untuk mengikuti ikut tes penempatan.
Lantas, di situs pelatihan gratis Prakerja.org, pelatihan apa saja yang bisa diakses? Sesuai visinya, Prakerja.org menyediakan pelatihan online gratis dan bisa diakses bebas tanpa harus melakukan proses pendaftaran terlebih dahulu.
Terlebih, dalam situs tersebut, mereka menyediakan kelas yang beragam. Seperti kelas wirausaha, pengembangan diri, teknologi, bisnis digital, serta bisnis dan keuangan.
Salah satu kelas wirausaha menampilkan materi berupa video berjudul “Strategi Pemasaran Produk Makanan/Kuliner” yang membahas teknik-teknik pemasaran produk kuliner.
Sebelum kemunculan situs Prakerja.org, kritik terhadap Kartu Prakerja memang sudah banyak diterima. Salah satu kritikan tersebut datang dari Enny Hartati, yang merupakan pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).
Menurut Enny, di negara mana pun tidak pernah ada negara yang menyelenggarakan pelatihan kerja kepada tenaga kerja secara online. Kalaupun ada, pelatihan secara online bersifat otodidak semata.
Namun, akan lebih efektif dan bermanfaat jika anggaran yang sudah dialokasikan untuk Kartu Prakerja direalokasikan dan di-refocusing untuk penanganan Covid-19.
Sebab, anggaran sebesar Rp20 trilliun yang dikeluarkan pemerintah untuk Kartu Prakerja akan lebih terasa manfaatnya jika dialihkan untuk memberikan bantuan secara langsung kepada masyarakat yang terdampak pandemi virus corona.
Baca Juga: Pengajar Keberatan, Ruangguru Cabut Video Pelatihan Kelas Jurnalistik dari Prakerja
Selain itu, memberikan bantuan dan perlindungan bagi mereka yang terdampak baik secara sosial pun ekonomi akibat Covid-19, menjadi perhatian penting. Ia mengatakan, pemerintah juga perlu menaruh perhatian pada mereka yang masuk golongan tidak miskin dan tidak rentan miskin.
Golongan ini adalah mereka yang sebelumnya punya pekerjaan dan penghasilan tetap namun pendapatannya berkurang atau bahkan kehilangan pekerjaan karena kebijakan social distancing.