Ngelmu.co – Saya membela Bapak M Nuh, kalau ada yang menyebutnya melakukan ‘prank’. Padahal pengakuannya, ia salah paham dengan acara lelang tersebut. Dikira itu acara kuis berhadiah.
Makanya alih-alih mendapat motor yang di-idamkan, buruh bangunan itu malah ditagih uang miliaran rupiah.
Dalam beberapa kesempatan, Bapak Jokowi, sering membagi-bagikan sepeda sambil melempar pertanyaan soal ikan.
Mungkin, warga Jambi tersebut, menyangka acara yang ditontonnya seperti itu.
M Nuh kecele, penyelenggara konser pun kecele. Hal yang wajar dan tak perlu diributkan, karena kecele sudah menjadi hal yang biasa bagi masyarakat.
Beberapa waktu lalu, banyak yang girang ketika Presiden Jokowi, bilang ingin memberi keringanan kredit.
Orang-orang pada ge-er, tak perlu membayar cicilan selama setahun.
Rupanya? Syarat dan ketentuan berlaku. Tak semudah itu Ferguso. Mayarakat pun banyak yang kecele.
Hingga saat ini, banyak masyarakat yang layak mendapat bantuan sosial, tapi tak kunjung menerima apa-apa.
Sudah ngarep, malah kecele, karena data yang tak beres.
Masih banyak pengangguran yang berharap-harap dapat bantuan dari program Kartu Prakerja, tapi mau daftar, malah gagal terus.
Sementara ada cerita, tentang orang yang sudah kerja, lalu iseng-iseng daftar, malah keterima.
Banyak yang kecele, karena dulu menyangka pengangguran bakal digaji. Tahunya, bukan itu.
Setelah MA membatalkan kenaikan iuran BPJS, masyarakat sudah senang. Dikiranya mereka akan membayar besaran yang sama, seterusnya.
Rupanya, tak lama kemudian, muncul lagi Perpres kenaikan iuran BPJS. Masyarakat kecele.
Masyarakat sempat menyangka mudik apa pun bentuknya tidak boleh. Rupanya kalau pulang kampung, boleh.
Rupanya, cuma mudik yang dilarang, tapi transportasi ke kampung, boleh. Kecele.
Sempat ada kabar stok masker dalam negeri cukup, tersedia 50 juta buah. Tapi saat itu pula, masker sulit dicari-cari, sampai beberapa waktu lamanya.
Kecele lagi.
Baca Juga: Mudik atau Pulang Kampung? Kembalikan Saja ke KBBI
Syukurnya, banyak yang berinisiatif membuat masker sendiri dari bahan kain.
Dulu, ada kabar Indonesia akan punya mobil nasional namanya Esemka. Orang-orang sudah bangga duluan. Rupanya, kabar tinggal kabar.
Mobil bermerek itu, knalpotnya tak tampak di jalanan. Kecele lagi.
Supaya Tidak Kecele
Maka biasakanlah untuk menurunkan ekspektasi. Kalau ada kabar gembira, jangan ditelan bulat-bulat. Selalu siap dengan kondisi sebaliknya.
Silakan googling berita berjudul, ‘Indonesia Siap Swasembada Gula Tahun 2020’.
Itu berita dibuat awal Januari 2019. Kenyataannya, tidak ‘kan? Malah gula langka.
Nah, ini contoh kabar di mana kita harus bersiap dengan keadaan berlawanan.
Kabar Pak Jokowi, bilang kurva Corona, bulan Mei harus turun apa pun caranya, harus kita sikapi dengan siap, melihat grafik yang malah meningkat.
Terbukti, beberapa kali pecah rekor bulan ini.
Kabar pemerintah ingin stop impor? Oh, berarti siapkan mental, melihat banyaknya impor.
Kabar stok pangan tersedia, jangan kaget bila banyak kelangkaan ke-depan.
Nah, begitulah caranya biar kita tidak kecele. Prepare for the worst. Terutama kabar dari pemerintah, dan berdamailah dengan ‘kecele’.
Oleh: Zico Alviandri