Ngelmu.co – Kabar soal mobil nasional (mobnas) asal Vietnam, VinFast, yang siap mendunia, membuat warganet kembali menanyakan keberadaan serta kelanjutan, Esemka. Apalagi diketahui, pihak VinFast, telah melakukan riset pasar di berbagai negara, untuk memasarkan produknya.
Saat ini, perusahaan yang disebut paling visioner di Asia Tenggara itu, siap menyasar Amerika Serikat, setelah beberapa waktu lalu di Australia.
Dalam pengembangan produksi mobil, Pham Nhat Vuong, sebagai pendiri, mengaku telah menyiapkan dana lebih dari Rp30 triliun.
Dengan dana tersebut, mereka fokus di dunia roda empat, yakni dengan menghadirkan mobil bertenaga listrik, berkualitas.
Bahkan dalam proyeknya, VinFast, menggandeng Pininfarina-Italia, dan EDAG-Jerman, untuk merancang serta mengembangkan produk.
Sementara perusahaan teknologi LG-Korea Selatan, menjadi pihak yang dipercaya membuat hingga menyediakan baterai kendaraan.
VinFast berharap, kombinasi itu dapat membuat kualitas kendaraan semakin baik, dan layak untuk menjadi ‘incaran’ konsumen.
Mobil listrik pertama yang berangkat dari segmen sport utility vehicle atau SUV.
Jika tak ada halangan, VinFast, akan memulai debutnya di pameran otomotif Los Angeles Auto Show, pada November 2020 mendatang.
Sebelumnya, dilansir Reuters, SUV listrik berdaya jelajah 480 kilometer itu, sedianya melakoni uji jalan pada Januari 2021 nanti.
Kemudian produksi massal, akan dimulai lima hingga enam bulan setelahnya.
Fokus pasar mereka, sepertinya memang berada di kawasan Eropa dan Amerika.
Dilansir Motor Authority, Ahad (7/6) kemarin, VinFast merupakan perusahaan rintisan di bawah payung VinGroup.
Selain bergerak di bidang otomotif, mereka juga bermain di sektor properti, pertanian, ritel, pariwisata, dan masih banyak lagi.
Mendengar kabar ini, pengguna media sosial Indonesia, langsung tergelitik menyakan kabar Esemka.
Seperti dikutip Ngelmu, dari media sosial Twitter, Senin (8/6), berikut ini:
Masih dlm bentuk logo pic.twitter.com/qWLqBhE4IM
— #saveuyghur (@22_jajang) June 7, 2020
Hanya karena gak terlihat, Bukan berarti gak ada.
Hanya yg punya mata batin super yg bisa melihat ESEMKA pic.twitter.com/fGPobWE9mq— Michael Paulus (@Michael26101368) June 7, 2020
Mobnas vietnam mendunia.
Esemka mengakherat.Keren Esemka.
— DYS (@DYS_yes) June 7, 2020
Beru mobil gitu doang aja vietnam udah bangga..lah EsEmKa udah liwat tol langit aja biasa aja tuh…😅
— Ketua Anarko (@NurmansyahAffa1) June 7, 2020
Tp esemka lebih hebat, modal pabriknya cukup 600 M, selama krisis dampak corona ga ada berita PT Mobil Esemka melakukan PHK.
Diluncurkan oktober 2018 dan jadi invisible car sampai saat ini.
Lebih hebat lagi, yg mengendarai jadi Gub DKI 2012. https://t.co/U75jXAzElE— Pamela Landy (@EVALockheart) June 7, 2020
Mobil Esemka mobil yang paling kuat ga pernah mogok d jalanan dan service ke bengkel karena mobilnya emang gak ada….
— taufikasep hermawan (@taufikaseph) June 7, 2020
Esemka itu mobil dengan teknologi yang sangat tinggi…para ahli yang merancang mengambilnya dari cara bunglon menghindari pemangsa…jadi untuk bisa mengetahuinya harus pake detektor / radar yang canggih
— Fahry usman (@Fahryusman_94) June 7, 2020
Sedikit mengulas, Presiden Joko Widodo (Jokowi), meresmikan pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah, akhir 2019 lalu.
Sejak itu, banyak yang berharap produk buatan bangsa dapat membawa nama baik Indonesia, ke kancah internasional.
Namun, satu-satunya produk yang mereka punya, yakni pikap Bima, sampai detik ini masih belum banyak terlihat di jalan.
Padahal, Esemka, punya tiga jagoan yang bisa diluncurkan dalam waktu dekat, yakni SUV Garuda, mobil listrik Digdaya, serta mobil antipeluru tanpa nama.
Unitnya juga pernah dipamerkan kepada publik, bertepatan dengan peluncuran pabrik.
Tetapi sayang, hingga saat ini, masih belum ada kelanjutan kabar soal peluncurannya.
Jangankan untuk sampai ke pasar global, ketika diajak ‘hadir’ di salah satu pameran pun, Esemka, disebut menolak.
Seperti yang disampaikan penyelenggara Indonesia International Motor Show (IIMS), contohnya.
Mereka pernah mengajak Esemka, ambil bagian. Namun, pihak Esemka meresponsnya dengan alasan normatif.
Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh—penyelenggara IIMS—mengaku berkali-kali meminta Esemka bergabung di pameran.
Sayangnya, hasil selalu nihil, “Begitu mereka kita tawari, menolak tidak, dan mengiyakan pun juga tidak,” tuturnya.
“Setiap di-follow up sama tim, pasti jawabannya selalu sama: sedang dipelajari sama pimpinan,” sambung Hendra kala itu.
