Ngelmu.co – Hagia Sophia kembali menjadi sorotan dunia, setelah Presiden Turki, Racep Tayyip Erdogan menetapkan fungsi bangunan itu kembali menjadi masjid.
Setelah sebelumnya pengadilan telah membatalkan status museum bangunan ikonik tersebut yang memungkinkan situs budaya dunia ini dialih fungsikan menjadi masjid. Pembatalan tersebut, menjadi pembuka jalan bagi Hagia Sophia untuk kembali menjadi masjid.
Sebelum diubah menjadi masjid, Hagia Sophia memiliki sejarah yang begitu panjang. Pasalnya, Hagia Sophia telah menjadi salah satu kursi paling agung bagi umat Nasrani dan Muslim.
Nama Hagia Sophia berasal dari bahasa Yunani yakni Ayasofya yang bermakna “Holly Wisdom (kebijakan Suci). Bangunan tersebut selesai dibangun sebagai katedral Kristen Kekaisaran Romawi Timur atau dikenal sebagai Biznatium pada tahun 537.
Pada awalnya, bangunan ini merupakan pusat Kekristenan Ortodoks dan menjadi gereja terbesar di dunia selama berabad-abad. Hagia Sophia tetap jadi gereja sampai Konstantinopel dikuasai oleh Sultan Mehmet dari Ottoman.
Di bawah kekuasaan Sultan Mehmet, Hagia Sophia berubah menjadi masjid.
Kemudian, Kekaisaran Ottoman membangun empat menara. Simbol Kritiani ditutup dan diganti dengan kaligrafi ladaz Allah dan Muhammad. Setelah runtuhnya Ottoman, Presiden pertama Turki atau lebih dikenal dengan bapak modernisasi Turki, Mustafa Kemal Ataturk, mengubah Turki jadi negara sekuler.
Baca Juga: Kecewanya AS Usai Hagia Sophia Jadi Masjid
Tetapi, pada tahun 1934 bangunan Hagia Sophia yang semula difungsikan sebagai masjid, justru dialihfungsikan menjadi museum. Jadi, ini bukan kali pertama Hagia Sophia menjadi masjid.
Dan di tahun 2019 lalu, Presiden Turki, Racep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa pihaknya akan mengembalikan Hagia Sophia menjadi masjid. Menurut analisis, pernyataan tersebut terkait dengan upaya partainya, dalam mencari dukungan jelang pemilu.
Namun, tahun 2020, rencana tersebut terus berlanjut, hingga akhirnya ia memasukkan permohonan ke pengadilan. Hasilnya pun tidak mengkhianati perjuangannya, sebab Dewan Negara telah membatalkan dekrit Ataturk sehingga membuka jalan kembalinya Hagia Sophia menjadi masjid.