Jokowi Panggil Achmad Purnomo ke Istana, Analis Politik: Kurang Etis

Jokowi Purnomo Gibran

Ngelmu.co – Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang memanggil Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, ke Istana Kepresidenan, Jakarta, beberapa waktu lalu, dinilai kurang etis oleh Analis Politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam.

“Pak Jokowi, memanggil Pak Achmad Purnomo, bagi saya pribadi itu kurang etis,” tuturnya, dalam diskusi daring, seperti dilansir CNN, Ahad (26/7).

“Beliau memanggil dengan kapasitas kepala pemerintah, yang dipanggil wakil wali kota,” sambung Ahmad.

“Tapi yang dibicarakan berkaitan dengan politik praktis, terkait konteks putra beliau,” lanjutnya lagi.

Ahmad juga membahas, terkait ucapan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, beberapa tahun silam.

Politikus PDIP itu, pernah melarang pertemuan Jokowi, dengan berbagai pihak di istana, jika membahas kepentingan politik praktis.

Larangan itu, lanjut Ahmad, seperti tak berlaku lagi sejak Jokowi, bertemu dengan Purnomo; membahas soal rekomendasi terhadap Gibran.

“Sekarang unik, malah Achmad Purnomo, diundang presiden,” ujarnya.

Ahmad, juga mengkritik sikap Partai Gerindra, setelah sang Ketua Umum, Prabowo Subianto, jadi anggota kabinet Jokowi; sebagai Menteri Pertahanan.

Partai Gerindra, tak lagi melaporkan dugaan-dugaan pelanggaran seperti itu.

“Gerindra dulu banyak lapor ke Ombudsman, tapi sekarang tidak lagi,” kata Ahmad.

Baca Juga: Pilwalkot Solo, Publik Jawab Kebingungan Gibran soal Politik Dinasti

Pada Kamis (16/7), Jokowi bertemu dengan Purnomo, di Istana Kepresidenan.

Pertemuan yang membahas soal rekomendasi DPP PDIP, kepada Gibran Rakabuming Raka, itu digelar tertutup.

Saat itu, Purnomo, mengaku bertemu Jokowi, dan diberitahu terkait rekomendasi DPP PDIP; terhadap putra sulung Jokowi; untuk Pilwalkot Solo.

Tak ada penjelasan lebih, hanya Purnomo mengaku, diberitahu soal rekomendasi itu.

Sepulang dari Jakarta, Purnomo, menjalani tes COVID-19 dengan metode PCR, yang kemudian hasilnya, ia dinyatakan positif Corona.

Pada tes pertama, Jumat (17/7), hasilnya negatif, tetapi pada Sabtu (18/7), Purnomo, kembali mengikuti tes PCR.

Hasil tes yang dilakukan atas arahan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta itu, Purnomo, dinyatakan positif COVID-19.