Ngelmu.co – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mulyadi-Ali Mukhni, memutuskan untuk mengembalikan mandat dukungan dari PDI Perjuangan.
Menyikapi hal ini, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sumbar, akhirnya memilih untuk tidak mengambil bagian pada Pemilihan Gubernur (PIlgub) Sumbar 2020.
Sebelum memutuskan mundur, jajaran DPD PDIP Sumbar menggelar pertemuan pada Sabtu (5/9/2020) kemarin.
Hasil rapat tersebut memutuskan, PDIP Sumbar tidak lagi mengikuti proses pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumbar 2020.
Terlebih, saat ini tahapan pilkada telah memasuki masa pendaftaran pasangan calon dan berakhir pada, Ahad (6/9/2020).
Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPD PDIP Sumbar, Alex Indra Lukman.
“Keputusan rapat DPD untuk tidak ikut dalam proses pilkada kali ini tentu saja menunggu keputusan DPP (Dewan Pimpinan Pusat PDIP),” ujar Alex kepada seperti yang dikutip dari CNNIndonesia.
Mundurnya PDIP dari Pilgub Sumbar bukan tanpa alasan. Alex mengatakan, bahwa pihaknya konsisten dengan keputusan yang diambil oleh partainya.
Akan tetapi, karena pasangan calon yang dipilih oleh partainya telah mengembalikan SK, maka pihaknya meminta persetujuan DPP untuk tidak mengikuti proses pilgub kali ini lebih lanjut.
Ia sangat menyesalkan atas pengembalikan SK PDIP tersebut. Pasalnya, pasangan calon yang berlatar belakang anggota DPR RI dan Bupati Padangpariaman itu, tidak berbica langsung dengan DPID.
Pernyataan itu dipicu oleh Ali yang menyatakan pengembalian SK melalui video dan Mulyadi melalui siaran langsung di TV One, Sabtu (5/9).
Menurut Alex, seharusnya pasangan tersebut pulang tampak punggung sebagaimana awalnya mereka datang tampak muka.
“Saya menyesalkan hal itu karena beliau ketika ingin dicalonkan oleh PDIP berani bertatap muka. Sekarang beliau mengembalikan dukungan tersebut tanpa berbicara langsung kepada kami. Seharusnya datang datang tampak muka, pulang tampak punggung,” ucapnya.
Ali Mukhni pun angkat bicara terkait hal ini. Ia menyatakan, bahwa pihaknya mengembalikan SK rekomendasi dukungan PDIP lantaran didorong oleh masyarakat ranah Minang maupun di rantau.
Baca Juga: Kritik dari Senator Sumbar untuk Puan Maharani
Selain itu, ia juga mengaku mendapatkan banyak masukan dari tokoh masyarakat Minang, yang kecewa atas pernyataan Ketua DPP PDIP Bidang Politik, Puan Maharani.
“Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila,” saat mengumumkan pasangan calon yang diusung oleh PDIP di Sumbar.