Ngelmu.co – Sederet dokter menyuarakan ketidaknyamanannya atas pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto, yang menyebut ‘masih ada 3.500 dokter internship [magang]’, saat konferensi pers secara daring, seperti dikutip Ngelmu, dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/9).
Ungkapan ini terlihat jelas dari media sosial Twitter pribadi para dokter, Selasa (15/9).
Seperti yang disampaikan dokter spesialis anestesi, Nirwan Satria.
Awalnya, ia berbagi kisah, “Akhirnya nginep di kamar operasi, tanggung balik operasi selesai jam 1-an lewat, pagi sudah langsung ada jadwal operasi.”
“Moga yang 3.500 cepat dibagikan, biar bisa gantiin,” sambung Nirwan menyindir, lewat akun @nirwan_anestesi.
Dokter bedah umum, Aris Ramdhani, pun menanggapi pernyataan Terawan.
“Cadangan ‘kan? Saya sudah boleh minta pergantian pemain, coach?” tanya @arisrmd.
Baca Juga: Dokter Florida AS Sebut Teknik ‘Proning’ Selamatkan Nyawa Pasien Corona
Seorang dokter sekaligus selebtwit, Falla Adinda, juga ikut ‘protes’.
“(((3500 dokter cadangan))). Selama ini terus mereka kerjaannya ngapain? Ngulenin adonan murtabak telor biar bulet sempurna pas dilempar?” kritik @falla_adinda.
Dokter spesialis saraf, Rakhmad Hidayat, bahkan mengatakan, tanpa Menkes, pun dokter tambahan akan tetap ada.
“Jangankan 3.500, kalau saya jadi Menkes, pekan depan juga akan ada 12.000 dokter tambahan,” kritiknya.
“Sebenarnya gak ada Menkes pun, dokter tambahan ya bakal ada, ‘kan sudah selesai internship. Lagi nunggu STR naik cetak,” sambung pemilik akun @dayatia.
Dokter spesialis penyakit dalam, Andi Khomeini Takdir, menekankan jika persoalan bukan sekadar berapa banyak tenaga medis yang ada.
“Bukan di situ fokus permasalahannya. Persoalannya adalah kenapa bisa angka kematian dokter (dan tenaga kesehatan lainnya) di Indonesia, termasuk yang tertinggi di dunia,” tanyanya.
“Tolong di-evaluasi dan dicegah. Lindungi dokter dan Nakes-nya,” tegasnya lewat akun @dr_koko28.
“Usai perang dunia kedua, Kaisar Jepang Hirohito menanyakan, ‘Berapa Guru yang tersisa?’. Beliau tahu ke mana negerinya bertumpu,” lanjutnya.
“Hari-hari ini, dalam suasana ‘war’ melawan wabah, kita dipaksa bertanya dari hari ke hari, ‘Berapa Dokter dan Tenaga Kesehatan yang tersisa?’,” pungkas dr Koko.
Sebelumnya, Terawan, merinci kesediaan dokter dan tenaga medis untuk membantu menangani pandemi COVID-19.
Menurutnya, jika diperlukan tenaga tambahan, masih ada 3.500 dokter magang di Indonesia.
“Masih ada 3.500 dokter internship, masih ada 800 tenaga nusantara sehat, dan di samping itu, ada tenaga relawan, 685 (orang),” jelas Terawan.
Jumlah itu termasuk untuk dokter spesialis paru, anastesi, spesialis penyakit dalam.
“Juga tenaga kesehatan lain seperti perawat, dokter umum, yang siap disebarkan, siap untuk membantu, bila ada penambahan tenaga yang dibutuhkan,” kata Terawan.
Selengkapnya: Menkes Terawan Sebut ‘Masih Ada 3.500 Dokter Magang’