Ngelmu.co – Mengenang para korban dari kebiadaban Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menyerukan ajakan pengibaran bendera setengah tiang, pada Rabu (30/9).
“Diperingati, agar tak diulangi. Agar jadi pelajaran bernegara yang bernilai tinggi,” kata politikus PKS yang juga Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid.
“Tanda dukacita, atas gugurnya para Jenderal dan anak-anak bangsa, karena kejahatan teror pemberontakan G30S/PKI, pada 30 September 1965,” sambungnya, lewat akun @hnurwahid.
Bendera, akan kembali mereka kibarkan dengan sempurna, pada Kamis (1/10), bertepatan Hari Kesaktian Pancasila.
Baca Juga: Sukmawati: PKI Dulu Ideologinya Pancasila, Kenapa Jadi Masalah?
Sementara Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, berfoto sembari memegang bendera yang berkibar setengah tiang di rumahnya, dan buku ‘Banjir Darah’.
“Hari ini pasang bendera setengah tiang, sambil baca buku Banjir Darah,” tuturnya, Rabu (30/9).
Banjir Darah, merupakan buku karya Anab dan Thowaf, yang menceritakan kekejaman PKI.
Kekejaman terhadap para kiai, santri, dan umat Islam, berdasarkan cerita saksi hidup.
Dalam UU No 24 tahun 2009, kata Mardani, salah satu momentum pengibaran bendera setengah tiang adalah pada 30 September.
Seruan yang sama juga disuarakan oleh Ketua F-PKS DPR RI, Jazuli Juwaini; Sekretaris F-PKS DPR RI, Ledia Hanifa; dan Ketua MKD DPR RI, Habib Aboe Bakar Alhabsyi.