Ngelmu.co – Bukan hanya Muslim dunia yang mengecam pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Pasalnya, sejumlah umat Kristen Timur Tengah, pun murka, atas hinaan Macron, terhadap Islam.
Salah satu yang turut lantang bersuara adalah penyiar senior berita Al-Jazeera, Qatar, Jalal Chahda.
“Saya Jalal Chahda, seorang Kristen Levantine Arab, dan saya dengan keras, menolak serta mencela penghinaan terhadap Nabi Islam, utusan Tuhan, Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.”
Demikian cuitnya, lewat akun Twitter pribadi, @ChahdaJalal, Sabtu (24/10) lalu.
انا جلال شهدا، العربي المشرقي المسيحي، أرفض بشدة واشجب التطاول على نبي الإسلام، الرسول #محمد عليه الصلاة والسلام pic.twitter.com/lDHSijzpHG
— Jalal Chahda جلال شهدا (@ChahdaJalal) October 24, 2020
Pernyataan Chahda, pun mendapat beragam komentar, termasuk sesama presenter Al-Jazeera, Ghada Owais, yang juga beragama Kristen.
“Saya menolak untuk menyakiti perasaan Muslim, atau untuk menggeneralisasi terorisme, dan mengaitkannya dengan Islam,” tegas pemilik akun @ghadaoueiss.
Ayman Dababneh–pengguna Twitter lainnya–juga menegaskan, jika ia, ikut tersinggung atas penghinaan terhadap Muslim.
“Siapa yang menyinggung dan tidak menghormati saudara Muslim saya, sebagai seorang Kristen Yordania, saya tidak menghormatinya,” tulis @AymanDababneh.
الذي يسيئ ولا يحترم اخواني المسلمين لا يحترمني انا كشخص مسيحي اردني pic.twitter.com/6EM6wEizDA
— Ayman Dababneh (@AymanDababneh) October 25, 2020
Baca Juga: Ketua PP GP Ansor Sebut Jokowi Perlu Bersikap atas Macron
Macron, pada Rabu (21/10) lalu, mengaku tak akan mencegah penerbitan kartun yang menghina Nabi Muhammad, dengan dalih kebebasan berekspresi.
Pernyataannya pun langsung memanen kecaman, bahkan hingga sejumlah negara Timur Tengah, seperti Kuwait, Qatar, dan Yordania, memboikot produk asal negaranya, sebagai bentuk protes.
Selain mendukung penerbitan kartun provokatif, Macron, juga menggambarkan Islam, sebagai agama yang sedang dalam krisis.
Ia, juga mengumumkan rencana untuk mendorong undang-undang lebih keras, guna menangani hal yang ia sebut, ‘separatisme Islam’, di Prancis.
Sejak beberapa hari terakhir, terlapor beberapa bangunan Prancis, memajang gambar-gambar yang mengandung hinaan terhadap Nabi Muhammad.
Muslim Prancis pun menuding Macron, sedang mencoba menekan Islam, serta melegitimasi Islamofobia.
Maka itu beberapa negara dengan populasi mayoritas Islam, seperti Turki dan Pakistan, mengutuk kerap sikap Macron, terhadap Muslim.