Ngelmu.co – DKI Jakarta, meraih gelar kota terbaik sedunia dalam Sustainable Transport Award (STA) 2021, atas pengembangan program integrasi antarmoda transportasi publik yang terus berjalan.
Pengumuman kota pemenang berlangsung dalam konferensi transport internasional, Mobilize 2020, secara virtual, pada 26, 28, dan 30 Oktober.
Jakarta, menjadi kota pertama–Asia Tenggara–yang memenangkan penghargaan STA.
Ibu Kota Indonesia, ini berhasil mengalahkan kota-kota besar dunia, setelah pada 2019 lalu, menduduki peringkat kedua, dengan gelar ‘Honorable Mention’.
Gubernur Anies Baswedan, pun bersyukur sekaligus bangga, dengan komitmen Jakarta.
Terus mengupayakan sistem transportasi berkelanjutan yang tujuan akhirnya, tak lain adalah kenyamanan warga.
“Alhamdulillah, Jakarta, terpilih sebagai kota terbaik dunia dalam Sustainable Transport Award 2021,” kata Anies, mengutip Siaran Pers, Sabtu (31/10).
“Saya turut berbangga dengan pencapaian Jakarta, dalam peningkatan inovasi transportasi terintegrasi,” imbuhnya.
“Ini adalah pengingat, bahwa kami harus terus berupaya, meningkatkan layanan transportasi yang sudah ada,” lanjutnya lagi.
“Sehingga, kenyamanan warga dalam bertransportasi terjamin,” ujar Anies.
Dalam setahun terakhir, jajaran Pemprov DKI, BUMD, dan para pemangku kepentingan transportasi Jakarta, berhasil menghadirkan berbagai inovasi. Meningkatkan mutu transportasi Jakarta.
Seperti perluasan jalur dan penambahan fasilitas sepeda, revitalisasi halte serta trotoar, penataan fasilitas pejalan kaki di kampung-kampung, hingga integrasi berbagai moda transportasi publik.
Kemenangan Warga Jakarta
Jakarta yang terus berinovasi, berhasil mengalahkan puluhan kota besar dunia lainnya, seperti Auckland, Bogota, Buenos Aires, Charlotte, Frankfurt, Moscow, San Francisco, hingga Sao Paulo.
“STA 2021 ini adalah kemenangan warga Jakarta, tak lepas dari kolaborasi dengan warga, pegiat transportasi untuk desain wayfinding, inovasi bus listrik, dan mikrotrans AC,” jelas Anies.
“Peningkatan pesat jumlah pengguna transportasi publik Jakarta, bahkan sempat mencapai rekor baru, satu juta pelanggan harian TransJakarta, pada Februari lalu, sebelum pandemi,” sambungnya.
“Pandemi tahun ini memang memaksa kita beradaptasi, dengan pembatasan kapasitas transportasi publik dan protokol kesehatan ketat,” imbuhnya lagi.
“Tapi positifnya, pada saat pandemi ini, pesepeda Jakarta, justru meningkat pesat,” ungkap Anies.
Sebagai informasi, STA, merupakan ajang penghargaan tahunan untuk kota-kota yang telah menunjukkan komitmen.
Kemauan politik, serta visi dalam bidang transportasi berkelanjutan, dan pembangunan perkotaan.
Pencapaian Jakarta, kali ini, telah melewati berbagai upaya berkelanjutan–bidang transportasi–seperti berikut:
1. Mengintegrasikan mikrobus (angkot) dengan layanan TransJakarta, yakni 10 operator angkot sepakat untuk bergabung dengan TransJakarta;
2. Menghadirkan MRT Jakarta dan LRT Jakarta–2019–yang juga menjadi momentum besar bagi sistem transportasi publik Jakarta;
3. Mengintegrasikan layanan transportasi, baik fisik pun pembayaran. Terbukti dengan pembangunan stasiun-stasiun dan rute-rute TransJakarta, yang terintegrasi dengan MRT Jakarta, LRT Jakarta, serta mikrobus;
4. Penataan kawasan transportasi publik milik DKI Jakarta, dengan perusahaan transportasi publik milik negara, KRL Commuter Line.
Bertujuan untuk menjadi hub transportasi yang memberi kemudahan, keamanan, dan kenyamanan bagi warga.
Pada tahap pertama, penataan berlangsung untuk Stasiun Tanah Abang, Juanda, Sudirman, dan Pasar Senen;
5. Mengembangkan armada bus listrik yang ramah lingkungan. Upaya pihak TransJakarta, dan telah uji coba, pada 2020.
TransJakarta, juga mempunyai target untuk mengubah semua armada, menjadi bus listrik, pada 2030;
6. Mengubah fungsi Terowongan Kendal, sebagai area khusus pejalan kaki yang nyaman, untuk menghubungkan stasiun KRL, stasiun MRT Jakarta, stasiun Kereta Bandara, dan halte TransJakarta.
Pembangunan fasilitas ini merupakan upaya pendukung program integrasi transportasi. Namun, tetap mempertimbangkan kenyamanan warga;
7. Upaya berkelanjutan pembangunan jalur sepeda, hingga saat ini telah 63 kilometer.
Rencananya, ke depan, pembangunan 500 kilometer jalur sepeda, terproteksi.
Upaya merencanakan jalur sepeda ini terbayar saat pandemi COVID-19.
Sebab, terjadi lonjakan pesepeda hingga 10 kali lipat, pada ruas-ruas jalan utama Jakarta.
Hal ini, kemudian diperkuat dengan diimplementasikannya pop up bike lane (jalur sepeda terproteksi sementara).
Begitu pun Peraturan Gubernur No. 51 Tahun 2020, yang menginstruksikan untuk memprioritaskan pejalan kaki dan pesepeda, selama Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) berlangsung;
8. Mengubah fungsi fasilitas park and ride Thamrin 10, yang sebelumnya merupakan area parkir kendaraan pribadi.
Kini, menjadi ruang usaha ekonomi kreatif. Hal ini merupakan upaya untuk menggalakkan pembatasan kendaraan bermotor pribadi pada pusat kota.
Baca Juga: DKI Jakarta Jadi Provinsi Paling Demokratis
Acara seremoni STA Award sendiri, akan berlangsung pada Januari 2021 mendatang, di Washington DC, Amerika Serikat.
Dalam acara bertajuk ‘Transport Research Board Annual Meeting’ itulah, Jakarta, akan menerima penghargaan.
Sebagai kota pemenang STA, secara otomatis, Jakarta, akan menjadi tuan rumah Mobilize 2021.
ITDP, merupakan penyelenggaranya, dengan dukungan Volvo Research dan Education Foundations.