Ngelmu.co – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menyebut kalahnya pasangan calon yang diusung oleh partainya–dalam hitung cepat–di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, jauh dari sangkaan.
“Bisa jadi seperti itu [teledor]. Ini jauh dari sangkaan kita [kekalahan di Kabupaten Blitar].”
Demikian akuan Wakil Ketua Bidang Kehormatan PDIP Jatim, Budi Sulistyono (Kanang), mengutip Senayan Post.
“[Kabupaten Blitar] Daerah sakral. Luar biasa itu kalau sampai lepas,” sambungnya, di Posko Pemenangan Cabup Kediri, Rabu (9/12) malam.
Pilkada Kabupaten Blitar, dari hasil hitung cepat, paslon Rini Syarifah-Rachmad Santoso yang diusung koalisi PKS, PKB, dan PAN, mengantongi kemenangan 56,53 persen.
Paslon nomor urut 02 itu, menang di 15 kecamatan.
Sedangkan paslon petahana Rijanto-Marheinis Urip Widodo yang diusung PDIP, Gerindra, NasDem, Golkar, Demokrat, dan PPP, hanya meraup 39,54 persen suara.
Paslon nomor urut 01 itu, cuma memenangkan tujuh kecamatan.
Baca Juga: Warganet Tanyakan Keberadaan Harun Masiku Usai 3 Kader PDIP Jadi Tersangka KPK
Lebih lanjut, Kanang, mengaku sangat tidak menyangka jagoannya bakal kalah.
Ia, melihat cabup dan cawabup Kabupaten Blitar, sama-sama incumbent.
Menurut Kanang, seorang incumbent, sudah mengerti apa yang harus dilakukan untuk menang.
Seperti jalan yang harus ditempuh, hal yang harus dibicarakan, hingga segala apa yang harus dilangkahkan.
Petahana, lanjut Kanang, seharusnya sudah mengerti itu.
Maka sejak awal, ia, mengaku optimis paslon Rijanto-Marheinis, akan menang.
“Awalnya saya optimistis betul, tapi tiba tiba begini, saya gak ngerti,” ujar Bupati Ngawi itu.
Bicara petahana, Kanang, mengatakan, “Orang kalau di atas nek apik ketok apike, nek elek ketok eleke [orang kalau di atas kalau baik terlihat kebaikannya, kalau jelek terlihat jeleknya].”
Baca Juga: PDIP Komentari Potret Anies Baca Buku ‘How Democracies Die’, Warganet: Gubernur Indonesia Keren
Sebagai informasi, Kabupaten Blitar, sejak awal menjadi daerah yang tidak dikhawatirkan oleh PDIP.
Maka menurut Kanang, bisa jadi karena fokus di Kota Blitar, Kabupaten, justru mengalami kekalahan.
Sementara di Kota Blitar, PDIP, masih berhasil mempertahankan kemenangan.
Tetapi karena kekalahan di kabupaten dianggap sebagai peristiwa luar biasa, maka partainya, akan mengevaluasi, termasuk Mojokerto dan Ponorogo.
PDIP, memang mengaku menargetkan kemenangan di atas 12 daerah dari 19 yang ada di Jatim.
Namun, dari data yang masuk sementara, kemenangan baru PDIP raih di 11 daerah.
“Pasti ada evaluasi partai. Terutama Blitar,” pungkas Kanang.