Ngelmu.co – Sutradara yang juga CEO Visinema Pictures, Angga Sasongko, menjawab tudingan Denny Siregar, soal Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), mendalangi film animasi Nussa.
Ia menjelaskan, bahwa pada proses kreatif dan produksi, tidak ada keterlibatan pemuka agama.
“Cerita dan skenario film ini digarap Skriptura, divisi IP Development Visinema Group,” tuturnya, lewat akun Twitter @anggasasongko, Senin (11/1) kemarin.
“Produksi animasinya oleh The Little Giantz, dan distribusi serta promosinya oleh Visinema Pictures,” sambung Angga.
Produser Eksekutif film animasi Nussa itu pun mengaku tidak paham, apa alasan Denny, sampai menyeret nama Ustaz Felix Siauw.
“Produsernya istri saya, @anggiakharisma. Penulis skenarionya dua, penulis saya di Visinema. Pendanaan juga dari Visinema dan The Little Giantz,” beber Angga.
Meski tak memungkiri jika Ustaz Felix, kemungkinan berteman dengan tim pembuat film Nussa, Angga menegaskan, “Bukan berarti mengintervensi pekerjaan kami.”
“Visinema sudah 12 tahun bikin film. Saya ga butuh pembelaan lebih jauh. Film-film kami, secara historis memberikan gambaran visi dan independensi kami,” jelasnya.
Baca Juga:Â Kapolda Jabar soal Kasus Denny Siregar, “Belum Cek, Baru Dengar dari Wartawan”
Lebih lanjut, Angga, mengaku menghargai jika maksud Denny adalah mengingatkan.
“Hanya saja menuduh dan mengkaitkan Nussa dengan satu kelompok, sangat menyesatkan,” kritiknya.
“Nussa dikerjakan banyak orang; dari berbagai suku dan ras, dari berbagai pemeluk agama,” tegas Angga.
Anyway, Mas Denny, kalo yang dimasalahkan tampilan baju. Monggo, dapet salam dari Mas Bobby. 🤗🤗🤗🤗
Adios amigo! 😘 pic.twitter.com/LKckt1YCZb
— Kaka Glenn, terima kasih. (@anggasasongko) January 11, 2021
Sebelumnya, Denny, bertanya kepada Angga, mengapa pihaknya tak meniru serial televisi animasi anak-anak, Upin & Ipin.
“Mereka tidak bicara agama, mereka tidak berpakaian agama, kecuali pas hari besar saja. Tokoh-tokohnya beragam, dari ras Melayu, China, sampai India. Ada usaha keras untuk menyatukan ras-ras di Malaysia. Bukannya malah besarkan film eksklusif binaan HTI,” cuit @Dennysiregar7, Senin (11/1) siang.
Krn saya gak suka meniru sih 😋Saya suka karya yg otentik.
Bahwa asimilasi budaya terjadi di Nusantara. Arab, Cina, Eropa, India, bahkan Mongol.
Bahwa berpenampilan Islami pun anak2 bs tetep toleran, bahagia & jadi anak2 sesungguhnya.
Kami bikin film untuk melawan prejudice.
— Kaka Glenn, terima kasih. (@anggasasongko) January 11, 2021
“Mas @anggasasongko, apa gak paham ya, kalau pilem Nusa ini yang bidani Felix Siaw? Liat aja bajunya si Nusa, emang anak muslim Indonesia bajunya model gurun pasir gitu? Setau saya, dari dulu kita sarungan deh. Hati-hati mas, jangan jadi jembatan propaganda mereka,” kata Denny, lagi.
Bukan hanya Angga yang merespons kicauan Denny. Pengguna media sosial Twitter lainnya juga ikut berkomentar.
Salah satunya pemilik akun @kamalbukankemal, yang bersuara sembari melampirkan potret Nussa dan Rara dalam balutan ‘NKRI Harga Mati’.
“Mas @anggasasongko ‘kan memang sutradara kadrun,” sindir Kamal kepada Denny.
“Ini saya buat Nusa Rara versi NKRI harga mati Bang Denny,” pungkasnya.
Mas @anggasasongko kan memang sutradara kadrun. Ini saya buat Nusa Rara versi NKRI harga mati Bang Denny 🥰 https://t.co/Ue2vU7nHAs pic.twitter.com/IPH3x3ZY9V
— Kamal – Master of Photo Manipulation (@kamalbukankemal) January 11, 2021