Ngelmu.co – Mantan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. As’ad Said Ali menyebut sosok Permadi Arya alias Abu Janda hanyalah sebagai penyusup di dalam Nahdlatul Ulama (NU).
Menurutnya, kerusakan provokasi yang ditimbulkan oleh Abu Janda di lingkungan NU selama ini cukup besar dan meresahkan.
Terlebih, belakangan ini Abu Janda dikecam oleh sejumlah pihak, lantaran ia menyebut Islam sebagai agama arogan dan melakukan rasisme terhadap Natalius Pigai.
Tidak Ada Rekomendasi untuk Abu Janda
Saat menjadi Ketua Dewan Penasihat Ansor Nahdlatul Ulama, Kiai As’ad sempat mempertanyakan kepada pimpinan GP Ansor tentang Abu Janda setelah pernyataannya tentang NU dianggap ngawur.
“Kesimpulan saya dia penyusup ke dalam Ansor/NU, sehingga perlu ditelusuri kenapa bisa ikut pendidikan kader Ansor/Banser,” tulis As’ad di akun Facebook pribadinya, Sabtu (30/1).
Ketika dicek, ternyata tidak ada satu pun rekomendasi dari cabang atau wilayar Banser untuk Abu Janda. Padahal, rekomendasi itu merupakan persyaratan utnuk diterima sebagai peserta kaderisasi Ansor.
Menurutnya, Abu Janda diterima atas rekomendasi seorang tokoh NU dengan pertimbangan prasangka baik, tanpa melakukan pengecekan latar belakang.
As’ad mengatakan, Abu Janda telah melakukan provokasi sehingga merusak lingkungan NU. Sejumlah pesantren merasa terusik, bahkan menjauhi struktur NU, seperti di daerah sekitar Bogor. Pimpinan Banser kala itu telah menegur Abu Janda.
“Kerusakan provokasi yang ditimbulkannya di lingkungan NU selama ini cukup besar,” kata As’ad.
Ia menilai apa yang disampaikan Abu Janda bertolak belakang dengan fikrah atau pemikiran NU. Selain itu, ia juga menyarankan agar PBNU dapat bersikap tegas terhadap Abu Janda.
“Ia sudah telanjur pernah memakai seragam Banser di media dan publik menyangka ia bagian dari NU padahal fikrah dan akhlaknya bukan pengikut aswaja,” kata As’ad.
“Saya mensinyalir ada abu janda-abu janda yang lain yang berpura-pura membela NU melalui medsos, tetapi sesungguhnya musang berbulu domba,” kata mantan Wakil Kepala BIN itu.
Sebelumnya, putri Gus Dur, Alissa Wahid menilai tingkah Abu Janda bertentangan dengan perilaku warga NU. Alissa menyebut orang-orang NU sangat rendah hati, tidak jemawa, dan berhati-hati dengan orang lain.
“Berlawanan banget dengan karakternya NU,” kata Alissa.
Baca Juga: Terkait Cuitannya Soal ‘Islam Arogan’, Abu Janda Mengaku Jadi Korban Framing
Saat ini Abu Janda telah dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri atas dugaan ujaran kebencian berdasarkan SARA dan penistaan agama dalam cuitan Islam arogan. Rencananya, pihak Bareskrim akan memeriksa Abu Janda pada Senin (1/2/2021) mendatang.
“Benar dilayangkan panggilan terhadap Abu Janda terkait laporan ‘Islam arogan’,” kata Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Slamet Uliandi dalam keterangannya, Sabtu (30/1).