Ngelmu.co – Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, merespons pernyataan mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono.
‘Hanya Gibran yang Bisa Jadi Saingan Anies’
Sebelumnya, melalui akun Twitter pribadinya, @bumnbersatu, Poyuono, mengatakan Gubernur Anies Baswedan, masih akan menjadi calon kuat di Pilkada DKI Jakarta mendatang.
Bahkan, ia memperkirakan Anies, dapat mengikuti jejak Jokowi–menjadi presiden di Pilpres 2024.
Poyuono menilai, hanya Gibran yang dapat menyaingi Anies, jika yang bersangkutan mau.
“Pilkada DKI nanti masih Mas Anies Baswedan yang terkuat. Jika diusung Gerindra, maka Anies akan ikut jejak @jokowi,” cuitnya, Sabtu (6/2) lalu.
“Kesempatan Prabowo untuk menang di Pilpres 2024 akan kandas,” sambung Poyuono.
“Hanya Gibran Walkot Solo yang bisa jadi saingan Anies, jika dia mau maju,” lanjutnya lagi.
Bagaimana tanggapan Gibran?
Sebagai Wali Kota Solo terpilih, Gibran, mengaku masih fokus untuk mengemban amanah barunya itu.
Ia juga menegaskan, untuk saat ini, belum memikirkan hal tersebut.
“Di Solo belum dilantik, kok, sudah mikir Jakarta?,” jawab Gibran, di Monumen Pers Nasional, Solo, Jawa Tengah.
“Nanti dulu. Fokus di Solo dulu. Ini belum dilantik, kok, mikir Jakarta,” imbuhnya, mengutip Detik, Selasa (9/2) kemarin.
Terlepas dari itu, baik Pilgub DKI pun sejumlah Pilkada di tahun 2022, masih belum jelas nasibnya.
DPR RI masih membahas tarik ulur, antara pelaksanaan Pilkada 2022 dan 2023, atau langsung serentak pada 2024.
Menunggu Jadwal Pelantikan
Sementara pelantikan wali kota, Gibran juga mengaku belum mengetahui jadwalnya, karena masih menunggu kabar dari Mendagri.
“Masih menunggu kabar Pak Mendagri. Mengisi waktu sebelum dilantik ini, kita fokus kegiatan kemanusiaan dulu,” jelasnya.
Baca Juga: Anies Baswedan Peroleh Penghargaan Sebagai Gubernur Inspirasi Indonesia
Gibran juga mengaku, telah menjalin komunikasi dengan pejabat Pemkot Solo, menjelang pelantikan.
Salah satu tujuannya untuk mengetahui agenda rutin FX Hadi Rudyatmo, selaku Wali Kota Solo saat ini.
“Saya sudah berkoordinasi juga, misalnya dengan Bagian Umum,” akuan Gibran.
“Pertanyaan yang pertama saya tanyakan, apa kebiasaan-kebiasaan Pak Rudy,” imbuhnya.
“Bangun jam berapa, mulai menemui tamu jam berapa,” lanjutnya lagi.
Tak Ingin Ubah Jadwal Walkot Solo Sebelumnya
Gibran pun mengaku, akan meniru kebiasaan baik dari FX Rudy, agar bergantinya wali kota tak membuat masyarakat harus menyesuaikan kebiasaan baru.
“Saya lihat jadwalnya mulai menemui tamu jam enam [pagi]. Saya tegaskan jadwalnya jangan diubah,” tuturnya.
“Kalau Pak Rudy biasa nemuin tamu jam enam [pagi], saya otomatis harus menyamakan juga,” sambung Gibran.
“Jam tujuh [pagi] berangkat ke Balai Kota. Itu harus disamakan semua,” pungkasnya.