Ngelmu.co – Menyerah. Israel sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Kabar ini disampaikan oleh Hamas dan televisi pemerintahan Mesir.
Kantor PM Israel Benjamin Netanyahu juga menyatakan, bahwa suara kabinet keamanannya bulat, mendukung gencatan senjata dengan kelompok milisi di Gaza.
Jalan Menuju Kemenangan Sempurna
Dunia pun menanggapi kabar ini dengan senyuman. Tidak terkecuali warga Indonesia yang memang vokal dalam membela Palestina.
Salah satu yang turut memekikkan takbir adalah Ustaz Hilmi Firdausi.
Ia memandang kemenangan kecil ini sebagai jalan menuju kemenangan yang sempurna.
“Takbir kemenangan membahana di Gaza. Allahu Akbar,” demikian cuitnya melalui akun Twitter @Hilmi28, Jumat (21/5).
“Kenapa disebut kemenangan?” sambungnya. “[Karena] Israel yang duluan menyerah.”
Gencatan senjata ini, lanjut Ustaz Hilmi, juga bersyarat. “Dan Hamas yang membuat persyaratan.”
“Sebelumnya, Israel tak pernah mau ikut keinginan Hamas,” jelasnya.
“Kemenangan kecil, menuju kemenangan sempurna. Insyaa Allah,” tutup Ustaz Hilmi.
@ngelmu.coKemenangan awal Palestina, usai gencatan senjata diumumkan. Namun, perjuangan mereka terus berlanjut. ##Ceasefire ##Gaza ##Palestine ##SupportPalestine♬ original sound – ngelmu.co
Kesempatan Bernapas
Masyarakat Indonesia juga mensyukuri kabar ini. Meski demikian, berbagai pihak tetap tak menutup mata.
Pendiri Indonesia Muda M Rizki Fauzi, misalnya. Ia mengingatkan, “Gencatan senjata itu bukan berarti kita menang.”
“Saya sudah bilang, dua hari lalu Amerika, menyuruh berhenti, dan [sekarang] kejadian ‘kan?” sambung Rizki.
Ia mengulas hal ini, karena korban dari pihak Muslimin, sangat besar.
“Jadi, kita boleh berbahagia, tapi selagi tetap menulis berbagai perlawanan, terhadap media-media Israel,” imbau Rizki.
Sebab, ia menilai, Israel, “Mereka suka-suka kalau mau nyerang.” Ia mencontohkan, sikap Israel yang menjatuhkan bom di Gaza.
“Bom-bom [yang] dijatuhin di Gaza, bukan kayak bom yang dilepasin dari Tel Aviv ke Suriah, yang bisa hancurin satu bandara,” kata Rizki.
“Jelas, kekuatan Muslimin, jauh beda dengan Israel,” tegasnya lagi.
Rizki juga mengingatkan, betapa di mana pun berada, Muslim senantiasa dapat mengadu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Ada sebab-sebab kemenangan,” tuturnya.
“Kita berdoa, ke depannya, pemimpin-pemimpin Muslim juga bersatu, bukan berharap hanya warga Palestina saja yang bersatu,” imbuhnya.
Saat ini, kata Rizki, yang terpenting adalah warga Palestina dapat bernapas, sekaligus melakukan persiapan.
“Doakan mereka bersatu melawan musuh di kemudian hari,” pungkasnya.
Ini Awal, Bukan Akhir
Turut merayakan kemenangan ini, Omar Ghraieb–salah satu warga Palestina–menekankan, bahwa ini adalah awal.
“Gencatan senjata, tidak berarti kami akan berhenti mendorong #SaveSheikhJarrah dan #FreePalestine,” tegasnya.
“Mari kita jaga momentumnya.” Omar juga mengingatkan, “Palestina masih ditempati, Gaza masih di bawah blokade.”
Sebab, Palestina, lanjut Omar, masih berada di bawah apartheid, pembersihan, serta penindasan etnik. “Ini bukan akhir. Ini adalah awal.”
Baca Juga: Jika Ulasan Terus Anjlok, Facebook Akan Tersepak dari Play Store
Meski telah menyepakati, Israel, tidak memerinci kapan gencatan senjata mulai berlaku.
Sementara Hamas dan Mesir, menyatakan bahwa gencatan senjata, belaku mulai Jumat (21/5), pukul 02.00 waktu setempat.
Juru Bicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas Abdul-Latif Al-Qanou, sebelumnya mengatakan, Zionis Israel, sengaja mengulur waktu.
Ia juga menilai, Israel melakukan hal tersebut, sebagai upaya menutupi kekalahannya.
Tujuan utama dari gelombang terakhir pengeboman Israel, kata Al-Qanou, adalah untuk membentuk khayalan kemenangan bagi penduduknya.
“Namun, jika Netanyahu berpikir, bahwa ia mampu melemahkan perlawanan serta kekuasaan Palestina, ia mengalami delusi,” ujarnya.
Al-Qanou juga menganggap, arah serangan yang Israel tuju ke infrastruktur, jalan raya, serta rumah-rumah warga Palestina, adalah bukti.
“Menunjukkan ketidakmampuan nyata rezim ini menghadapi serangan kelompok perlawanan,” tegasnya.
“Mau tidak mau, hari ini atau nanti, Israel akan menyerah di hadapan syarat-syarat kelompok perlawanan Palestina,” kata Al-Qanou, mengutip Pars Today.