Ngelmu.co – Ustadz Adi Hidayat atau akrab disapa dengan UAH, kerap kali menyuarakan dukungannya pada Palestina melalui berbagai media. Bahkan, tak jarang, ia juga membahas isu mengenai Israel dan Palestina dalam kanal YouTube pribadinya.
Mendapatkan Peringatan Hingga Aplikasi Al-Qur’an Dihapus
Namun sayangnya, beberapa konten miliknya yang membahas seputar Palestina justru mendapatkan peringatan dari pihak penyedia platform hingga dicopot penanyangannya.
“Kabar telah kita update dari Gaza, aspek sejarah sudah kita uraikan, pun demikian sudut pandangan dari negara sudah kita hadirkan. Alhamdulillah saat ini kami dapat risiko risiko tidak mudah, bila teman-teman akses kembali sejak kami bahas isu kebenaran peristiwa ini, ada kebijakan-kebijakan menjadi sulit diakses,” kata Ustaz Adi Hidayat melalui akun YouTube Adi Hidayat Official, Ahad (23/5/2021).
Bukan hanya itu saja, Ustadz Adi Hidayat mendapati aplikasi Al-Qur’an yang dikembangkan oleh pihaknya turut terdampak, hingga dihapus dari Google. Padahal, menurutnya aplikasi tersebut tidak ada hubungannya dengan Palestina
“Yang lebih dahsyat lagi. Saya mendapatkan info ada aplikasi kita yang bahkan sudah dihapus oleh Google, yang tidak ada kaitan sama sekali, Anda bisa bayangkan kita membuat aplikasi Al-Qur’an, tiba-tiba dihapus,” tuturnya.
Tidak Berhenti Berdakwah dan Membela Palestina
Meski demikian, bukan berarti ia berhenti untuk berdakwah dan membela Palestina. Sekalipun matahari diletakkan di tangan kanannya atau rembulan di tangan kirinya.
“Walaupun matahari diletakkan di tangan seorang Adi Hidayat, atau rembulan ditetakkan kemudian di tangan kiri Adi Hidayat, kalau keduanya diletakkan tidak akan pernah bisa menghentikan seorang Adi Hidayat untuk menyampaikan kebenaran dalam nilai kemuliaan yang bisa merajut keharmonisan dan sebagai bekal kembali pada Allah dalam kemuliaan,” tuturnya.
Bahkan, dalam dakwahnya ia mengajak masyarakat untuk sama-sama memberikan donasi untuk membantu rakyat Palestina.
Terhitung hanya enam hari, sejak penggalangan dana dibuka yakni tanggal 16 tanggal hingga 22 Mei, dana yang terkumpul sudah mencapai angka Rp30 miliar.
Angka tersebut akan disalurkan dalam tiga kategori prioritas yakni untuk berbagai kebutuhan mendesak, pembangunan rumah sakit/infrastruktur, dan program pendidikan bagi rakyat Palestina.
Menyerahkan Dana Kemanusiaan Melalui MUI
Dana kemanusiaan sebesar Rp14,3 miliar dari rakyat Indonesia untuk Palestina telah diserahkan melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI). Rencananya dana tersebut akan digunakan untuk membangun rumah sakit di Kota Hebron, Palestina.
“Kami terpanggil berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 untuk sama-sama berkontribusi dalam menolong sesama. Kami menyerahkan satu juta dolar AS untuk membantu Palestina melalui MUI,” kata Adi Hidayat saat menyerahkan bantuan di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Senin (24/5/2021).
Sedangkan, untuk memenuhi kebutuhan mendesak, ia telah menyalurkan dana umat sebesar Rp10,2 miliar melalui Lembaga Kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) Indonesia yang ada di Gaza.
Adapun peruntukannya seperti obat-obatan, makanan, ambulans, hingga santunan bagi korban agresi militer Israel. Sementara bantuan pendidikan, ia akan menggandeng perguruan tinggi di Indonesia agar menampung pelajar Palestina.
“Bangunan runtuh bisa dibangun kembali, rumah-rumah hancur bisa dibangun kembali, tapi mental yang hancur dan pendidikan yang terbelakang tidak mudah untuk bisa membangun kembali. Oleh karena itu kami memiliki program jangka panjang untuk mendukung pendidikan,” katanya.
Bersamaan dengan itu, MUI juga akan menyerahkan bantuan dana tahap satu untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia Hebron (RSIH) sebesar Rp19 miliar kepada Wali Kota Hebron Tayser Abu Sneineh.
Baca Juga: Rayakan Juara, Riyad Mahrez Genggam 2 Bendera: Aljazair dan Palestina
Selanjutnya donasi yang dikumpulkan Adi Hidayat bersama dengan donasi yang telah berhasil digalang Panitia Pembangunan RSIH MUI Pusat akan diserahkan secara simbolik kepada Duta Besar Palestina di Jakarta Zuhair Al Shun.