Ngelmu.co – Ajakan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, agar seluruh masyarakat Indonesia, berwisata ke Raja Ampat, Papua Barat, mengundang beragam reaksi.
Mengingat pernyataan ini muncul saat penanganan pasien positif Covid-19 di Indonesia, sedang tidak baik-baik saja.
Mengutip @laporcovid19, rumah sakit di Jabodetabek, kolaps. Pasien harus menunggu di IGD [instalasi gawat darurat], sebelum mendapat ruang ICU [intensive care unit], atau isolasi.
Beberapa dari mereka, telah berupaya keliling rumah sakit selama 1-2 hari, sebelum akhirnya kondisi menurun, dan wafat.
Dalam rentang 24-27 Juni 2021, ada sembilan pasien yang meninggal, karena oksigen mereka menurun, ketika belum mendapat ruangan.
Sampai Senin (28/6) kemarin, sudah 1.026 tenaga kesehatan Indonesia yang gugur dalam perjuangan melawan Covid-19.
- 401 dokter;
- 325 perawat;
- 160 bidan;
- 39 dokter gigi;
- 30 ahli teknologi laboratorium medik;
- 9 apoteker;
- 6 rekan radiologi;
- 5 sanitarian;
- Masing-masing 3 terapis gigi, tenaga farmasi, dan elektromedik;
- 2 epidemolog;
- 2 sopir ambulans;
- 1 fisikawan medik;
- 1 entomolog kesehatan; dan
- Lebih dari 30 tenaga kesehatan kategori lain.
Maka tak heran jika tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen atau yang lebih akrab dengan sapaan Gus Nadir, merespons.