Ngelmu.co – Laskar Merah Putih (LMP), mengaku ingin membuktikan bahwa Pantai Indah Kapuk (PIK), Penjaringan, Jakarta Utara, bukan milik asing.
Maka itu pihaknya hendak membentangkan bendera merah putih–sepanjang 21 meter–di Jembatan PIK.
Namun, kepolisian dan TNI justru berjaga sekaligus memblokade kegiatan yang berlangsung pada Selasa (17/8), sekitar pukul 09.00 WIB itu.
Potret ini pun viral, setelah video yang merekam peristiwa tersebut beredar di media sosial.
“Nangis. Di hari kemerdekaan, kita dihadapkan dengan situasi seperti ini. Negeri ini mau jadi apa?”
“Ini kami berada di PIK, tapi malah seperti ini. Gimana hari kemerdekaan ini tidak boleh digelar merah putih?”
“Aneh, kami hanya sekadar ingin foto saja,” begitu pernyataan perekam video, sebagaimana Ngelmu kutip Kamis (19/8) ini.
Panglima Markas Besar LMP Daenk Jamal, pun menyampaikan tujuan yang sebenarnya, mengapa mereka hadir di sana.
“Untuk membuktikan dan membantah anggapan masyarakat Jakarta, bahwa PIK itu milik orang asing,” tuturnya, mengutip Detik, Rabu (18/8).
“Dengan adanya kehadiran kita di situ, menghadirkan bendera di jembatan itu, bisa membuktikan, ini teritorial NKRI, bukan milik orang asing,” sambung Jamal.
Baca Juga:
- 5 Hal yang Tak Pernah Buzzer Bahas
- Tiap Profesi Punya Syarat Khusus, Buzzer Harus Tak Punya Malu
- Ustaz Hilmi Firdausi: Narasi Buzzer Selalu Sama
- Hai Buzzer, Ada ‘Salam’ Nih!
Ia juga menyebut, anggotanya yang terlibat pengibaran bendera Merah Putih berukuran besar itu berjumlah 15 orang.
Namun, menurut Jamal, polisi justru mencegah kegiatan mereka, bahkan sampai memblokade jembatan PIK.
“Ternyata niat baik kita malah jadi begini,” ujarnya. “Mereka larang kita, sampai diblokade itu tempat yang biasa jembatan dibuka.”
“Tapi ada dengar kami mau bentangkan [bendera], mereka tutup,” sambung Jamal.
“Kita ‘kan tidak ada kerumunan itu, hanya 15 orang bentangkan bendera itu,” sesalnya lagi.
Jamal juga menambahkan, jika sebelumnya, mereka telah menyampaikan acara tersebut kepada pihak Satpol PP dan Polsek Penjaringan.
Ia pun mengeklaim, bahwa kegiatan mereka sudah mendapat lampu hijau dari petugas.
“Kemarin kami sudah konfirmasi ke Satpol PP Jakarta Utara, sudah koordinasi ke Kanit Intel Polsek Penjaringan,” akuan Jamal.
“Mereka, intinya, silakan-silakan saja, selama sekuriti di sana tidak ada larangan,” tutupnya.
Halaman selanjutnya >>>