Ngelmu.co – Muncul dua pernyataan berseberangan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengenai keberadaan [buron kasus suap pergantian antarwaktu anggota DPR] Harun Masiku (HM).
Karyoto Deteksi HM di Luar Negeri
Pada Selasa (24/8) lalu, Deputi Penindakan KPK Karyoto, menyampaikan bahwa lembaganya, sempat mendeteksi keberadaan HM di luar negeri (LN).
“Hanya saja karena tempatnya tidak di dalam negeri, kami mau ke sana juga bingung.”
Demikian penuturan Karyoto, yang mengaku telah mendapat izin pimpinan untuk menangkap HM.
“Saya sangat nafsu sekali ingin menangkap,” ujarnya.
“Waktu itu Pak Ketua, sudah memerintahkan, tapi kesempatannya belum ada,” jelas Karyoto.
Ronald Meyakini HM di Indonesia
Penyidik KPK yang menangani pencarian HM, yakni Ronald Sinyal, meyakini kemungkinan keberadaan HM di Indonesia.
Pasalnya, ia sempat mendapat informasi, bahwa buron tersebut sudah pulang ke Tanah Air.
Tepatnya pada Januari lalu, sejak cegah-tangkal bepergiannya tidak berlaku lagi.
“Saya meyakini, ia ada di Indonesia,” kata Ronald, Ahad, 5 September 2021.
Namun, meski telah mendapat informasi awal, ia tak dapat melanjutkan pencarian, karena dinonaktifkan, lewat tes wawasan kebangsaan (TWK).
Setelah 30 Oktober mendatang, Ronald dan 56 pegawai KPK lainnya, terancam tidak bekerja lagi di KPK, lantaran dinyatakan tak lolos TWK.
Harun Al Rasyid–penyelidik KPK yang juga tersingkir akibat TWK–mengaku telah mengetahui lokasi HM.
“Kalau saya aktif, saya geret itu Harun Masiku,” tegasnya, Kamis, 2 September 2021.
Halaman selanjutnya >>>
