Ngelmu.co – Peneliti senior LIPI [Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia], Siti Zuhro, menyebut Partai Keadilan Sejahtera (PKS), bisa menjadi partai politik yang sangat dirindukan.
“PKS, tidak tertutup kemungkinan, menjadi partai politik yang sangat dirindukan,” tuturnya, seperti Ngelmu kutip dari kanal YouTube tvOneNews, Kamis (16/9).
“Ketika PKS ini mampu mengadaptasikan dirinya secara lincah [agile], dan terbuka, untuk konstituen yang lintas,” jelas Siti.
Menurutnya, dengan adaptabilitas, terlihat juga bayangan bagaimana PKS, dapat menjadi satu rumah baru untuk para pemilih.
“Bagi pemilih-pemilih, baik itu muda, maupun pemilih lintas umur, dan sebagainya itu, termasuk perempuan, dan sebagainya,” kata Siti.
“Jadi, judgement yang dilakukan oleh PKS, ya, belakangan ini juga banyak hal yang sudah diubah oleh PKS,” sambungnya.
Pada Juli lalu, Siti juga telah menyampaikan tentang peluang PKS menjadi partai papan atas di Pemilu 2024 mendatang.
Mengingat perolehan suara partai politik Islam tersebut juga meningkat pada Pemilu lalu.
Maka Siti menilai, bukan tidak mungkin PKS yang inklusif dan membuka diri bagi lintas pemilih, perolehan suaranya dapat makin meningkat.
“Jika PKS mampu mengusung pasangan calon yang menarik dan menjanjikan, maka animo dan antusiasme masyarakat pemilih, akan tinggi,” ujarnya.
Baca Juga:
Di mata Siti, PKS juga memiliki kader yang teruji sebagai kepala daerah, seperti Ahmad Heryawan (Aher) [menjabat Gubernur Jawa Barat dua periode], juga Salim Segaf Al-Jufri [eks Menteri Sosial Indonesia era Presiden SBY].
“Di internal PKS, bisa saja dilakukan konvensi untuk mengetahui secara persis, calon yang paling diminati oleh rakyat, yang diidolakan,” sarannya.
Sebab, jika PKS menafikan calon tepat yang dapat ‘dijual’, “Maka bisa berisiko terhadap elektoralnya,” kata Siti, Jumat (9/7) lalu.
Lebih lanjut, menurutnya, PKS perlu menambah konstituen secara signifikan, terutama dari swing voters [pemilih yang kecewa dengan parpol lain].
“Bila PKS, mampu mengakomodasi aspirasi mereka, tidak tertutup kemungkinan [Pileg 2024–bisa menempatkan], PKS pada posisi ketiga, partai dengan perolehan suara terbesar,” jelas Siti.
Ia juga mengingatkan, betapa dalam politik itu semuanya serba mungkin, karena tidak ada yang absolut.
Pasalnya, dari lima kali Pemilu nasional–sejak 1999–nampak bagaimana berbagai parpol papan atas adalah mereka yang punya akar tunjang.
Dalam kata lain, partai-partai yang memiliki basis massa politik yang terukur dan jelas.
“Dengan mengedepankan pada kebutuhan kaum yang marginal tersebut, bisa jadi membuka peluang bagi PKS untuk mendapatkan dukungan suara yang signifikan.”
“Apalagi, belakangan ini, jumlah pengangguran dan masyarakat miskin cenderung meningkat, karena dampak Covid-19 dan varian barunya,” terang Siti.