Ngelmu.co – Potret jelas penyerang Ustaz Abu Syahid Chaniago, nampak, setelah pria berinisial H tersebut diamankan kepolisian.
Saat melalui bagian prosedur administrasi [difoto] di Polresta Barelang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), H yang tak mengenakan baju, sempat tersenyum.
Sebagai informasi, H menyerang Ustaz Abu yang tengah mengisi ceramah untuk pengajian ibu-ibu, pada Senin (20/9) siang.
Tepatnya di Masjid Raya Baitusy Syakur, yang berlokasi di Sei Jodoh, Batu Ampar, Kota Batam, Kepri.
Setelah diserahkan kepada pihak Mapolresta Barelang, pelaku yang terlihat tak menyesal, mengeluarkan pernyataan singkat.
“Saya komunis,” ujar H, ketika menuju ruang pemeriksaan, Senin (20/9) sore, mengutip Suara.
Motif Penyerangan Masih Abu-abu
Namun, sampai hari ini, Rabu (22/9), motif penyerangan H terhadap Ustaz Abu, masih abu-abu.
Sementara jika melihat video yang beredar luas di media sosial, terekam bagaimana H, tiba-tiba menyerang sisi kanan Ustaz Abu.
Jemaah yang tengah mendengar ceramah pun langsung berteriak, dan berupaya mengamankan H.
Saat itu juga, H justru terus berusaha melawan, sebelum akhirnya berhasil diserahkan ke Mapolsek Batu Ampar.
Baca Juga:
- Tampak Tak Menyesal, Penyerang Ustaz Abu Syahid Mengaku Komunis
- Diserang dengan Parang saat Sholat Maghrib, Ketua Masjid di Sumsel Meninggal
- Ruminah, Nenek 54 Tahun yang Diserang saat Sholat di Musholla
Baca Juga:
- Serang Imam Masjid di Garut dengan Kunci Roda, Pelaku Diduga Gangguan Jiwa
- Berupaya Mengadang Serangan Pelaku ke sang Suami, Istri Imam Musholla Tewas Ditetak
- Ustaz di Tangerang Meninggal Dunia Setelah Ditembak Orang Tak Dikenal
“Iya, benar, ada penyerangan,” kata Kapolsek Batu Ampar AKP Salahuddin.
Menurutnya, penyerangan terjadi pada Senin (20/9) siang, sebelum sholat Zuhur.
“Pelaku sudah diamankan, dan langsung dilimpahkan ke Polresta,” jelas Salahuddin.
Warga Batu Ampar
Pada Senin (20/9) lalu, Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt, juga mengakui bahwa pihaknya yang memeriksa pelaku.
Hasil pemeriksaan sementara, H merupakan warga Batu Ampar yang berasal dari Langsa.
Dari tempat tinggalnya di Baru Ampar, H langsung datang ke masjid, dan melakukan penyerangan.
“Pelaku datang saat [Ustaz Abu] memberikan ceramah. Ceramah itu memang sebagian besar ibu-ibu,” kata Harry.
“Semua masih diperiksa. H ini tinggal di sana [Batu Ampar], tapi dari Langsa,” jelasnya.
Kondisi Ustaz Abu
Menurut rekan seprofesi Ustaz Abu, yakni Safari Ramadhan, penyerangan terjadi sebelum azan Zuhur, atau sekitar pukul 11.15 WIB.
Tak lama setelah mendapat kabar penyerangan tersebut, ia langsung menghubungi Ustaz Abu, untuk memastikan kronologinya.
“Jadi, saya sudah konfirmasi ke beliau. Ada memar di tubuh beliau, dan kakinya juga kena sedikit,” tutur Safari, Senin (20/9).
H yang datang tiba-tiba, langsung berupaya memukul Ustaz Abu yang tengah berceramah.
H juga sempat mengejar Ustaz Abu, tetapi gerak para jemaah lebih sigap, dan langsung mengamankan yang bersangkutan.
“Korban sempat lari juga, dan dikejar pelaku. Alhamdulillah, tidak terjadi apa-apa sama beliau,” jelas Safari yang juga anggota DPRD Batam.
“Dari hasil pemerikasaan polisi sementara, diduga pelaku adalah orang gila tanpa identitas,” imbuhnya.
Terpisah, Harry mengatakan bahwa hingga Selasa (21/9), kepolisian masih mendalami motif H menyerang Ustaz Abu.
“Pelaku masih dalam proses pemeriksaan,” ujarnya.
“Kondisi Ustaz sehat, baik-baik saja. Tidak ada luka. Diserang dengan tangan kosong,” imbuh Harry.
Soal Kejiwaan H
Lebih lanjut, ketika ditanya mengenai kondisi kejiwaan H, Harry mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan.
Pasalnya, H sengaja datang dari rumah di Batu Ampar, hanya untuk menyerang Ustaz Abu.
“Soal itu [gangguan jiwa] masih diperiksa. Tim masih bekerja mendalami motif dan alasan-alasannya,” jelas Harry.
“Karena ia datang dari rumah ke masjid, langsung mukul,” pungkasnya.
Kesaksian Sekuriti Masjid
Jafar yang merupakan sekuriti masjid, mengatakan, bahwa awalnya, pelaku berjalan kaki ke halaman masjid.
H, sempat menuju ke arah tempat wudu, sebelum akhirnya masuk ke masjid.
“Pas masuk itu, baru ia menyerang ustaz yang lagi ceramah,” kata Jafar, Senin (20/9).
Saat itu, ia yang berada di pos sekuriti masjid, terkejut, karena bersama pengurus masjid, ibu-ibu pengajian datang menyerahkan pelaku.
“Saya kira awalnya [pelaku] ini mau salat Duha, pakaiannya juga rapi. Jadi, ya, enggak ada curiga,” tuturnya.
“Yang nangkap itu ibu-ibu sama pengurus. Ibu-ibu yang menghajar dia [pelaku],” jelas Jafar.
Lalu, pelaku langsung dibawa ke pos polisi lalu lintas yang tak jauh dari masjid.
Pada saat diamankan oleh pengurus masjid dan ibu-ibu, kata Jafar, pelaku tak mengeluarkan kata-kata.
“Pas di pos polisinya, dia baru ngomong, minta maaf, minta maaf,” ungkapnya.
Respons MUI
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam, mengutuk kasus penyerangan terhadap Ustaz Abu.
Namun, pihaknya mengimbau, agar masyarakat tidak terprovokasi kasus ini.
“Mengutuk keras terjadinya peristiwa penyerangan kepada Ustaz Abu Syahid Chaniago, saat menyampaikan tausiah di Masjid Baitusy Syakur, Jodoh, Senin, 20 September 2021.”
Demikian pernyataan MUI Kota Batam, dalam keterangan resminya, Selasa (21/9) kemarin.
“Mengharapkan kepada kaum muslimin dan seluruh masyarakat, tetap tenang dan waspada.”
“Serta memercayakan penangan kasus ini kepada penegak hukum,” jelas keterangan tersebut.
Lebih lanjut, pihaknya juga meminta agar pengusutan kasus ini berjalan seadil-adilnya.
MUI Kota Batam pun mengimbau para pengurus masjid, agar meningkatkan kewaspadaan, sebagai respons atas peristiwa ini.
“Mengimbau kepada semua pengurus DKM Masjid/Musholla, untuk meningkatkan kewaspadaan, keamanan.”
“Terutama saat kegiatan keagamaan sedang berlangsung, agar peristiwa serupa tidak terjadi kembali di kemudian hari.”