Ngelmu.co – Beredar surat Anies Baswedan kepada Michael Bloomberg yang menyatakan dukungan untuk kampanye anti rokok di daerah DKI Jakarta.
Kirimkan Surat ke Bloomberg
Sebenarnya, surat yang ditujukkan kepada Michael Bloomberg itu, dikirimkan oleh Anies Baswedan pada 4 Juli 2019 lalu.
Namun, surat tersebut beredar luas setelah diposting oleh akun Twitter Rokok Indonesia dengan nama pengguna @rokok_indonesia pada 1 Oktober 2021 lalu.
Dalam surat yang beredar, orang nomor satu di DKI Jakarta itu mengatakan, bahwa Indonesia berada di urutan ke-3 untuk konsumsi rokok.
Maka dari itu, untuk memenuhi udara sehat di Jakarta, Anies Baswedan pun meminta kerjasama.
Mengaitkan dengan 2024
Akan tetapi, akun @rokok_indonesia justru mengaitkan hal tersebut dengan pilpres 2024 mendatang.
“Buat yang belum tahu, Bloomberg Initiavite adalah lembaga donor di balik kampanye anti-rokok global. Nah, lewat surat itu, kita sama-sama paham lah Anies Baswedan ini mau ngapain bertukar surat sama Dear Mr. Bloomberg,” tulis akun tersebut.
Menurutnya, tindakan tersebut merupakan alat tukar politik. Mengingat 2024 akan diadakan pilpres.
“Inisiasi bertukar surat dengan komitmen melarang rokok di daerah kekuasaannya ini ya bisa jadi alat tukar politik. Ingat bentar lagi 2024, waktunya cari dana bos,” lanjutnya.
Tak hanya itu, akun tersebut juga mengatakan bahwa pihak tersebut tak layak untuk dipilih.
“Tipikal elit politik macam begini, saran kami, menjadi pihak yang tak layak dipilih. Baru jadi gabener aja udah cari donoran dari pihak asing. Alat barternya, ya nasib jutaan rakyat Indonesia yang hidup dari keretek ini.”
Baca Juga:
Bukannya mendapatkan dukungan, akun tersebut justru diserang oleh sejumlah warganet yang tak setuju dengan narasi yang dibuatnya.
Mayoritas warganet tidak setuju dengan analisis yang dibuat oleh akun tersebut. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa analisisnya halu.
@MelianaMhely: “Halu banget min analisisnya, ngajuin dana untuk kampanye anti rokok dikaitakan kampanye 2024. Terus 3 tahun kampanye anti rokok sambil nunggu 2024, dikira gak ada konsekunsei kehilangan voters? Buat orang-orang yang waras, gak melulu soal pemilu, oy.”
@dhanangpuruhita: “Mayoritas orang Indonesia perokok. Kalau bikin kampanye anti rokok jelas bakalan nurunin voters. Tapi beliau tetap lakuin, rasanya ini gak ada kaitannya dengan politik. Jumlah perokok di Indonesia sudah mengkhawatirkan. Justru inisiatif ini harus didukung.”
@Notoawan: “Kampanye anti rokok bukan untuk menyerang para perokok, tapi semata-mata untuk menyelamatkan generasi muda dari ketergantungan di mana Indonesia memiliki bonus demografi angtakan kerja muda yang banyak, singa tidak memakan anaknya sendiri.. Mari ubah paradigma ke depan bukan hanya saat ini.”
@AdrieMuhammad: “Cebong lagi bersuara! Apa salahnya seorang gubernur mengkampanyekan daerah yang dipimpinnya menjadi dareah yang bebas dari ASAP rokok, apakah kalau rokok tidak ada lantas masyarakat tidak makan? Bikin narasi yang obyektif dan jangan menggiring opini yang menyesatkan.”