Ngelmu.co – Merasa mendapat dukungan serta solidaritas dari warga, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pun menyampaikan terima kasih.
“Terima kasih kepada segenap rakyat DKI Jakarta,” demikian kalimat awal yang tertulis pada media sosial resmi, @psi_id, Kamis (7/10).
Meski mengaku menemui banyak tantangan, pihaknya mengeklaim makin solid, berkat dukungan dan solidaritas yang diberikan.
“PSI DKI Jakarta semakin solid untuk terus bekerja mengawal uang rakyat,” sambung keterangan tersebut.
Sebagaimana konten yang beredar di media sosial pada umumnya, unggahan PSI juga tak luput dari komentar warganet.
Dari ratusan yang masuk, Ngelmu, mendapati mayoritasnya asyik melempar tawa dan tanya.
Pengguna Instagram @aulia_tm, salah satunya. Singkat, ia bertanya, “Rakyat yang mana?”
Sementara @babas.tiyan, berkata, “Urus dulu kader kalian yang korup itu,” tuturnya, tanpa menyebut jelas siapa yang ia maksud.
Pemilik akun @farhan_makasar, juga tertawa. “Wkwkwkwkw mantap PSI. Semangat. Itu di Jakarta, banyak bus mangkrak, diusut dong.”
“Yang kena yang lama nanti, Bang,” sahut @andikaputra.mulyana.
“Nanti yang kena sebelum Anies, Bang. Jangan, Bang, rawan senjata makan tuan,” timpal @kukuhwidj, yang juga tertawa.
Sementara @ununcinere, melempar tantangan kepada @psi_id. “Usut gubernur sebelum Pak Anies, berani kagak?”
“Mana berani mereka. Enggak bisa makan entar mereka,” kata @andriawanjazz.
Tak hanya di Instagram, warganet di media sosial Twitter juga ikut tertawa dan bertanya atas unggahan yang sama.
“Anggaran partai lu di-audit dulu dah. Sudah belum di-audit? Berani gak di-audit?” tutur @EagleReaper01.
“Korupsi bansos, mana suara kalian?” ujar @Umar_Hasibuan75.
Baca Juga:
Sebelumnya, PSI mengajak warga Ibu Kota untuk menggunakan hak suara mereka, mendesak DPRD DKI Jakarta.
Tujuannya adalah menginterpelasi atau hak tanya kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, terkait rencana penyelenggaraan Formula E.
Pihaknya menilai, penyelenggaraan balap mobil listrik yang memakan biaya hingga Rp1 triliun tersebut, tidak tepat berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
Menurut PSI, seharusnya anggaran digunakan dengan bijak dan hati-hati, karena seluruh sisi kehidupan masyarakat mengalami krisis akibat pandemi.
Namun, warganet justru tertawa sekaligus bertanya, karena belakangan ini sederet dugaan tengah menjadi masalah internal bagi PSI.
Sebab, belum lama, PSI memecat salah satu anggotanya di Komisi D DPRD DKI Jakarta, dengan tudingan penggelembungan dana reses.
Lalu, Ketua DPC PSI Sambikerep, Surabaya, Jawa Timur, juga melaporkan DPD partainya ke polisi.
Selengkapnya, bisa Anda baca di: