Ngelmu.co – Segelintir pihak begitu semangat mengkritik konsep sumur resapan ala Gubernur Anies Baswedan yang diterapkan di DKI Jakarta.
Namun, konsep ‘air hujan dialirkan masuk ke tanah’ ala Anies itu justru bakal diterapkan juga di Ibu Kota Negara (IKN) baru; Nusantara.
Hal ini diketahui dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara yang telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dari UU itulah, diketahui bahwa IKN baru yang akan dibangun di Kalimantan Timur (Kaltim), bakal menerapkan konsep serupa dengan Jakarta.
Di mana air hujan juga akan dimaksimalkan agar meresap ke dalam tanah, sebanyak mungkin.
Tujuannya tak lain untuk mencegah terjadinya banjir, sekaligus menjaga kelestarian air tanah di sana.
Respons Pengamat
Mendapati hal ini, pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga pun merespons.
Menurutnya, hal tersebut tentu keputusan yang cerdas. Mengingat sejak awal, IKN memang dirancang agar terbebas dari banjir.
“Keputusan tersebut sekaligus menihilkan kritik PDIP, PSI, dan para buzzer terhadap Anies.”
“Mereka mengkritik sumur resapan bukan karena memahami plus minus konsep tersebut, tapi karena kebencian.”
Demikian kata Jamiluddin, seperti Ngelmu kutip dari Republika, Senin (28/2/2022).
Motif para pengkritik, lanjutnya, juga bukan untuk memperbaiki konsep yang ada.
Namun, lebih karena ingin menggagalkan pembangunan yang dilakukan oleh Anies.
Maka itu apa pun yang dilakukan Anies, kata Jamiluddin, tidak akan ada yang benar di mata mereka.
Sebab, motifnya hanya satu, Anies harus gagal selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Baca Juga:
Jamiluddin kembali menekankan, penggunaan konsep sumur resapan di IKN, seharusnya juga menjadi tamparan bagi para pengkritik.
Terlebih karena mereka yang merasa hebat lantaran mengkritik Anies, kenyataannya malah menunjukan ketidaktahuan mereka sendiri.
Mereka menjadi orang yang seolah-olah tahu, kata Jamiluddin, padahal sesungguhnya mereka tidak paham.
“Jadi, kritik destruktif mereka akhirnya mempermalukan mereka sendiri,” tuturnya.
“Masalahnya, rasa malu itu sudah langka di negeri tercinta,” pungkas Jamiluddin.
Secara umum, konsep sumur resapan ini juga sudah berjalan di beberapa daerah penyangga DKI; jauh hari sebelumnya.
Salah satunya di Kota Depok.