Ngelmu.co – Seorang warganet bertanya kepada Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis.
Pertanyaannya berkaitan dengan pernyataan Saifuddin Ibrahim alias Pendeta Abraham Ben Moses.
Kiai Cholil pun menjawab, “[Abraham] Perlu diperiksa zahir batinnya, baik oleh dokter jiwa, dan aparat penegak hukum, agar toleransi terus terjaga di Indonesia.”
Demikian tutur Kiai Cholil, seperti Ngelmu kutip dari akun Twitter pribadinya, @cholilnafis, Selasa (15/3/2022).
Pada 4 Maret 2022, terunggah video berdurasi 11:19, di kanal YouTube Saifuddin Ibrahim.
Dengan judul, ‘Saifuddin Pengecut, Kabur ke Amerika karena Gonggongan Anjing‘.
Di tengah ocehannya, Abraham bilang:
Saifuddin Ibrahim kabur ke Amerika, karena digonggong anjing.
Sebenarnya, bukan itu ceritanya, tetapi prihatin atas bangsa kita yang selalu ribut, karena masalah kecil.
Masalah karena menteri agama mau mengatur suara toa masjid, diributin.
Ini ada orang di belakang ini, yang mau mengganggu pemerintahan Jokowi, hanya karena menteri agama.
Ya, terserah… namanya pemerintah. Dia mau mengatur apa saja, mau mengatur haji.
Bahkan, kalau Saifuddin Ibrahim jadi menteri agama, program saya lebih jelas lagi.
Larang naik haji ke Arab Saudi, kalau saya jadi menteri agama. Kenapa? Karena hanya menguntungkan Arab.
Indonesia miskin, Indonesia kere, Indonesia susah, gara-gara naik haji.
Itu pesantren-pesantren ini malah mengajarkan hal-hal yang buruk, hal-hal yang tidak bagus, selama ini.
Mengajarkan doktrin-doktrin yang… yang radikal. Itu di pesantren.
@ngelmuco Ketua MUI Pusat bidang Dakwah dan Ukhuwah #KHCholilNafis menanggapi pernyataan #SaifuddinIbrahim ♬ News / Truth Investigation / Investigation / Suspicion / Consideration(1013150) – A.TARUI
Bukan hanya itu. Pada 5 Maret 2022, kanal YouTube Saifuddin Ibrahim juga mengunggah video berdurasi 15:44.
Bertajuk, ‘Ir Soekarno: 15L4M S0NT0L0Y0 = MU5L1M K4DRUN? GUS YAQUT TERUSLAH BERSUARA’.
Dalam video tersebut, Abraham meminta Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, untuk menghapus 300 ayat dari Al-Qur’an Indonesia.
Berikut pernyataannya:
Bahkan, kalau perlu, Pak, 300 ayat yang menjadi pemicu hidup intoleran, pemicu hidup radikal…
Dan membenci orang lain karena beda agama, itu di-skip, atau direvisi, atau dihapuskan dari Al-Qur’an Indonesia.
Ini sangat berbahaya sekali.
Saya melihat, pemerintah Cina itu menghapus Al-Qur’an, ayat-ayat yang kasar, itu dari Al-Qur’an Cina.
Sehingga tidak ada satu bangsa Uighur pun, muslim Uighur itu yang menjadi teroris di sana.
Ini yang menjadi perhatian saya, agar ayat-ayat Al-Qur’an yang keras itu tidak diajarkan di pesantren, ataupun madrasah-madasrah di seluruh Indonesia.
Merevisi semua kurikulum itu, agar tidak menghancurkan bangsa kita.
Karena mereka, ya, kalau sudah kena radikal, itu, apa saja yang di depan mereka, mereka labrak, mereka mau menghancurkan dirinya sendiri.
Padahal kita sadari, selama ini, semua teroris itu datangnya dari pesantren.
Tidak ada teroris itu datang dari sekolah Kristen, enggak mungkin.
@ngelmuco #Viral video #SaifudinIbrahim alias Abraham Ben Moses, yang meminta #MenteriAgama #YaqutCholilQoumas untuk menghapus 300 ayat dari #AlQuran #Indonesia ♬ Istighfar – Aura
Baca Juga:
Ustaz Hilmi Firdausi juga telah menanggapi pernyataan kontroversial yang keluar dari mulut Abraham.
Melalui akun Twitter pribadinya, @Hilmi28, ia mengunggah screenshot dari sebuah artikel.
Berjudul, “Sebut Kaum Radikal Berasal dari Pesantren, Pendeta Ini juga Minta Hapus 300 Ayat Al-Qur’an”.
Lalu, ia melengkapi unggahan tersebut dengan kalimat tegas.
“Terlihat siapa yang sebenarnya radikal dan ingin merusak tatanan hidup beragama di negeri ini.”
Baca Juga:
Sebagai informasi, sebelumnya, Abraham pernah menjadi terdakwa kasus penistaan agama Islam.
Kala itu, ia yang menghina Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, menjalani sidang kasus ujaran kebencian di Tangerang, Banten.
Sebab, pria kelahiran Jakarta tersebut memang tengah tinggal di Buaran Indah, Kota Tangerang.
Ulahnya juga senada. Mencipta keonaran melalui unggahan media sosial; YouTube dan Facebook.
Pada 26 November 2017 lalu, tiga penyidik menemukan unggahan dari akun atas nama Saifuddin Ibrahim.
Bukan hanya sekali, akun itu mengunggah unggahan yang memicu permusuhan pada 12, 24, dan 26 November 2017.
Tidak butuh waktu lama, anggota Bareskrim pun menangkap Abraham di kediamannya.
Berikut bunyi salah satu unggahan ujaran kebencian oleh Abraham:
“Nabi Muhammad melanggar hak Al-Qur’an. Saya tinggalkan Islam. Saya ini kiai yang hafal Al-Qur’an. Intinya, saya mau ajak masuk Kristen.”