Ngelmu.co – Pemerintah Karnataka, India; dari partai radikal, BJP, membuat aturan pelarangan penggunaan jilbab.
Bukan cuma berlaku bagi siswi, tetapi juga guru.
Seorang mahasiswi muslim, Bibi Muskan Khan, bahkan diserang oleh gerombolan pemuda radikal Hindutva.
Terlepas dari itu, belum lama ini, muncul berita membanggakan dari Bushra Mateen; mahasiswi di distrik Raichur, Karnataka, India.
Di tengah perjuangan muslimah di sana untuk mempertahankan jilbab di kepalanya, ia berhasil menyabet 16 medali emas.
Mahasiswi teknik sipil di SLN College of Engineering itu menerima belasan medalinya di Universitas Teknologi Visvesvaraya, 10 Maret 2022 lalu.
Selama studi, Bushra Mateen mendapat nilai 9,47.
Nilai itu ia dapat, tanpa menanggalkan jilbab dari kepalanya.
Prestasi Bushra Mateen juga menjadi rekor dalam sejarah, karena raihan jumlah maksimum medali emas mahasiswa sebelumnya adalah 13.
@ngelmuco #BushraMateen, mahasiswi di #Raichur #Karnataka #India yang berhasil menyabet 16 medali emas sekaligus, tanpa menanggalkan #jilbab ♬ suara asli – Ngelmu
Sheikh Zaheeruddin; ayah Bushra, adalah seorang insinyur sipil pemerintah, sementara sang ibu merupakan seorang sarjana seni.
“Sejak kecil, Bushra pandai belajar. Ia telah bekerja keras untuk studinya,” kata sang ayah.
“Kami semua sangat bangga. Ia telah mendapatkan hasil dari kerja kerasnya,” imbuhnya.
“Sangat penting bagi perempuan untuk mendapatkan pendidikan,” sambung ibunda Bushra.
“Ini penting, agar mereka dapat membuat keputusan sendiri, dan pendidikan adalah cara paling penting untuk itu,” sebutnya lagi.
Baca Juga:
Selanjutnya, Bushra berencana mengikuti ujian UPSC Civil Services. Ia telah mempersiapkan sejak November 2021 lalu.
“Ketika saya memulai studi, saya bercita-cita untuk dapat bekerja di pemerintahan,” ujarnya.
“Karena itu adalah tempat terbaik untuk insinyur sipil, sekaligus [agar saya bisa] melayani negara,” tutur Bushra.
Ia sudah terbiasa menggunakan jilbab, sejak kecil.
Jilbab, kata Bushra, tidak pernah menghalangi studinya.
“Jilbab adalah pilihan, hak fundamental dan konstitusional saya,” tegasnya.
“Itu [jilbab] tidak pernah menghalangi saya untuk mencapai target,” ucap Bushra, yang tidak pernah mendapat penolakan dari non-muslim.
“Saya tidak pernah menghadapi masalah apa pun karena mengenakan hijab, sejak sekolah hingga kuliah,” pungkasnya.
Baca Juga:
Terpisah, pada Februari 2022 lalu, pemerintah Karnataka, India, menyebut penggunaan jilbab bukanlah praktik keagamaan yang penting dalam Islam.
Pihaknya juga menekankan bahwa pelarangan penggunaan jilbab tidak melanggar jaminan konstitusional kebebasan beragama.
“Ini adalah pendirian kami, bahwa jilbab bukanlah praktik keagamaan yang penting. Sebagaimana pernyataan Dr BR Ambedkar di Majelis Konstituante. Ia bilang, ‘Mari kita simpan perintah agama di luar lembaga pendidikan’.”
Demikian pernyataan Advokat Jenderal Karnataka Prabhuling Navadgi kepada pengadilan, Sabtu (19/2/2022) lalu.