Ngelmu.co – Melalui akun Twitter resminya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, bicara.
Ia bilang, “Kabar gembira untuk kita semua, yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Konser dan event musik sudah bisa digelar!”
Namun, kabar tersebut justru membuat warganet bertanya, lantaran vaksin booster tidak tercantum sebagai salah satu syarat yang ada.
Sandi hanya mengatakan, acara musik pun ekonomi kreatif lainnya akan mendapat izin dengan satu syarat.
“Protokol kesehatan, dan vaksinasi lengkap. Namun, lebih bagus lagi kalau sudah booster.”
Demikian tutur Sandi saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berkunjung ke Joyland Festival.
Namun, penyelenggaraan kegiatan nanti harus tetap berpedoman pada protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Selain itu, vaksinasi juga harus sudah lengkap sebagai bagian dari ikhtiar kita bersama dalam mengutamakan aspek kesehatan!
— Sandiaga Salahuddin Uno (@sandiuno) March 27, 2022
Joyland Festival berlangsung di Taman Bhagawan Nusa Dua Bali, Jumat, 25 Maret 2022 lalu.
Tawa dan Tanya Warganet
Mendapati pernyataan Sandi tersebut, warganet pun tertawa, dan tidak sedikit juga yang bertanya.
Mereka tampak heran, karena syarat digelarnya konser, tidak seketat syarat untuk menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan.
Tidak juga lebih ketat dari syarat rakyat Indonesia, bisa mudik jelang Idulfitri 1443 Hijriah mendatang.
Pemilik akun Twitter @jodaya_56, misalnya. Ia tertawa, “Masa konser pakai masker, terus kagak jarak, wkwk.”
Sementara @RadenKianSayang, bertanya. “[Syarat konser] Seketat mudik dan Tarawih di masjid ‘kah?”
“Booster juga, ya, Pak? Biar sama syaratnya buat bisa mudik lebaran?” sahut @nilam88cahyani.
Pengguna Twitter @saidi19, yang terlihat heran, juga tertawa. “Tapi kalau mudik dan solat Tarawih berjemaah, harus sudah booster 🤣🤣🤣.”
“Konser cuma prokes dan vaksin, kok Tarawih harus booster, Bro?” tanya @DtBandaroCoga. “Berat tanggung jawab ente dkk di akhirat, Bro.”
Begitu juga dengan @ceu2, yang mengaku lebih memilih mudik. “Saya pilih mudik, Pak.”
“Nyesel saya perjuangkan bapak dulu. Sayang waktu berlalu, dan bapak sudah nyaman di k*lam,” tutupnya.
Ada juga yang merespons kabar dari Sandi soal syarat menggelar konser dengan, “Sekolah kapan, Pak?”
“Segera 100 persen, bareng masuk semua,” pinta @idrissiyah.
HNW: Cabut Syarat Booster
Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW), mengkritik aturan pemerintah jelang Ramadan 1443 Hijriah.
Di mana dua di antaranya adalah mengenai syarat untuk salat Tarawih berjemaah di masjid, dan mudik Idulfitri.
Mendapati pernyataan Menparekraf Sandi, HNW kembali bicara.
“Agar tidak diskriminatif, dicabut saja syarat sudah booster untuk salat Tarawih di masjid dan mudik lebaran,” sebutnya.
Melalui akun Twitter pribadinya, @hnurwahid, ia menjelaskan alasan mengapa meminta aturan booster dicabut.
“Karena konser musik yang biasanya lama dan sangat padat, sudah bisa digelar,” jelas HNW.
“Tanpa syarat booster. Syaratnya cukup hanya prokes ketat dan vaksin lengkap,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
Suara Menparekraf Sandi
Sandi, sebelumnya mengatakan, penyelenggaraan acara musik pun ekonomi kreatif lainnya, sudah kembali bisa digelar.
Mengingat perkembangan kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia, terus membaik.
Ia menyampaikan hal tersebut, kala mendampingi Presiden Jokowi, menghadiri Joyland Festival di Taman Bhagawan Nusa Dua Bali, Jumat (25/3/2022) lalu.
“Satu lagi yang membuat kami bahagia tadi. Kami sempat menyaksikan Joyland Festival yang digelar di Nusa Dua,” akuan Sandi.
“Ini merupakan konser besar pertama setelah dua tahun pandemi,” sambungnya.
“Presiden hadir sendiri, dan memerintahkan kami dan Polri, bahwa event-event musik dan event-event ekonomi kreatif lainnya difasilitasi,” imbuhnya lagi.
“Agar mereka mendapat izin,” jelas Sandi.
Joyland sendiri merupakan acara festival seni budaya yang menampilkan berbagai aktivitas serta hiburan.
Seperti konser musik, pemutaran film, lokakarya kreatif, komedi, dan pasar.
Joyland berlangsung selama tiga hari, yakni pada 25-27 Maret 2022.
View this post on Instagram
Melihat antusiasme masyarakat, Sandi menyatakan, bahwa pencinta musik dan seniman Tanah Air, sangat rindu akan konser.
“Minatnya luar biasa besar. Tadi arahan presiden kepada kami, semua atas permintaan Raisa,” ujarnya.
“[Raisa] Ingin menggelar konser tunggal penyanyi perempuan pertama di GBK. Ini tentunya membuka suatu semangat baru,” sambung Sandi.
Dengan dibolehkannya berbagai pergelaran–dengan syarat prokes ketat–Sandi berharap hal ini dapat memberikan ruang.
Khususnya kepada para pelaku UMKM, yang selama dua tahun ke belakang, banyak kehilangan lapangan pekerjaan.
“Ini menjadi momentum bagi kita semua untuk dapat menggeliatkan event-event, sehingga mampu membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja,” kata Sandi.
Ia juga mengajak para penyelenggara acara dan kegiatan ekonomi kreatif lainnya, untuk segera menggagas berbagai aktivitas.
“Jadi, guys, para event organizer (EO), tidak ada alasan lagi untuk menunda kegiatan,” sebut Sandi.
“Marketnya sudah menunggu. Silakan dimulai. Hubungi kami di Kemenparekraf, jika ada kesulitan,” tutupnya.
Aturan Pemerintah Jelang Ramadan
Terpisah, sebelumnya Presiden Jokowi, mengumumkan sejumlah aturan pemerintah jelang Ramadan 1443 Hijriah.
Pertama, penghapusan syarat karantina bagi pelaku perjalanan dari luar negeri.
“Namun, pemerintah tetap mewajibkan pelaku perjalanan yang tiba dari luar negeri untuk melakukan tes usap PCR,” kata Jokowi.
Kedua, Jokowi mempersilakan mudik Idulfitri. Namun, ia meminta agar masyarakat lebih dahulu menjalani dua kali vaksin Covid-19; lengkap dengan booster.
“Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik, dipersilakan, juga diperbolehkan,” kata Jokowi.
“Dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin, dan sekali booster, serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” imbuhnya.
Ketiga, pemerintah juga memperbolehkan salat Tarawih berjemaah di masjid.
“Tahun ini, umat Islam dapat kembali menjalankan ibadah salat Tarawih berjemaah di masjid, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ujar Jokowi.
Keempat, Jokowi melarang pejabat negara melakukan buka puasa bersama selama Ramadan.
Selain itu, kegiatan open house yang biasa dilakukan saat lebaran, juga tidak boleh.
“Untuk pejabat dan pegawai pemerintah, kita masih melarang untuk melakukan buka puasa bersama dan juga open house,” jelas Jokowi.
Pernyataan Menko Marves Luhut
Namun, apa yang disampaikan oleh Jokowi, agak berbeda dengan apa yang diucapkan oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Ia bilang, tahun ini umat Islam boleh salat Tarawih berjemaah di masjid.
“Tarawih boleh,” sebutnya, saat tengah kunjungan kerja di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (19/3/2022).
Namun, tetap harus mengupayakan pencegahan Covid-19.
“Kita makanya nanti mau puasa ini, supaya semua booster. Supaya nanti Ramadan, bisa lebih bebas,” kata Luhut.
“Kalau Tarawih, bisa lebih bebas. [Barisan] Rapat, tapi tangan dicuci, ini [masker] pasang, booster,” sambungnya.
Selain itu, Luhut juga mendorong masyarakat untuk lebih tertib dalam melakukan pencegahan penularan Covid-19, selama Ramadan.
“Insya Allah, kita bisa aman, tapi kalau kita enggak disiplin, nanti kita di tengah-tengah Ramadan naik, ‘kan kita pusing,” ucapnya.
“Jadi, kita semua harus saling menjaga,” jelas Luhut.
Ia juga menambahkan, saat ini tren kasus Covid-19 dalam negeri, menurun.
Namun, di Eropa kembali ada lonjakan jumlah kasus; varian baru dari virus Covid-19 juga masih ditemukan.
Omicron dan deltacron, misalnya.
“Makanya kita mendorong semua pihak untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19 lagi, selama Ramadan 2022 nanti,” pungkas Luhut.
Baca Juga:
Jika kehidupan bisa tampak normal ketika menghadiri konser musik pun acara lainnya…
Semoga kemudahan juga dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, jelang Ramadan hingga Idulfitri mendatang.
Begitu pun di saat hari besar agama lain.
Sebagaimana bunyi sila ke-5 dalam Pancasila, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”