Ngelmu.co – Alhamdulillah, Allah Subhanahu wa Ta’ala masih memberi kita kesempatan untuk kembali berjumpa dengan bulan suci Ramadan.
Sudah semestinya, kita tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Maka mari bersama-sama menyiapkan diri, agar dapat menjalani bulan suci Ramadan dengan ilmu yang mendalam.
Al-Qur’an Turun di Bulan Ramadan
Ramadan adalah bulan yang mulia. Bulan untuk berpuasa, sekaligus bulan di mana kitab suci Al Qur’an, diturunkan.
Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala, berfirman; QS. Al-Baqarah ayat ke-185:
[Beberapa hari yang ditentukan itu ialah] Bulan Ramadan.
Bulan yang di dalamnya diturunkan [permulaan] Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda [antara yang hak dan yang batil].
Maka itu, barang siapa di antara kamu hadir [di negeri tempat tinggalnya] di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.
Ibnu Katsir rahimahullah tatkala menafsirkan ayat yang mulia ini, mengatakan:
[Dalam ayat ini] Allah Ta’ala memuji bulan puasa [yaitu bulan Ramadan] dari bulan-bulan lainnya.
Allah memuji demikian, karena bulan ini telah Allah pilih sebagai bulan diturunkannya Al-Qur’an, dari bulan-bulan lainnya.
Sebagaimana pula pada bulan Ramadan ini, Allah telah menurunkan kitab ilahiah lainnya kepada para Nabi ‘alaihimus salam.
Setan, Pintu Neraka dan Pintu Surga
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bersabda:
“Apabila Ramadan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.”
Al Qodhi ‘Iyadh mengatakan:
Hadis di atas dapat bermakna, terbukanya pintu surga, dan tertutupnya pintu Jahannam, serta terbelenggunya setan-setan, sebagai tanda masuknya bulan Ramadan, dan mulianya bulan tersebut.
Dapat bermakna juga, terbukanya pintu surga, karena Allah memudahkan berbagai ketaatan untuk hamba-Nya, di bulan Ramadan.
Seperti puasa dan salat malam. Hal ini berbeda dengan bulan-bulan lainnya.
Di bulan Ramadan, orang akan lebih sibuk melakukan kebaikan daripada maksiat.
Inilah sebab mereka, dapat memasuki surga dan pintunya.
Sedangkan tertutupnya pintu neraka dan terbelenggunya setan, inilah yang mengakibatkan seseorang mudah menjauhi maksiat ketika itu.
Terdapat Malam Penuh Kemuliaan dan Keberkahan
Pada bulan Ramadan, terdapat suatu malam yang lebih baik dari 1.000 bulan, yaitu lailatul qadar [malam kemuliaan].
Pada malam inilah [yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadan] Al-Qur’anul Karim, diturunkan.
Allah Ta’ala, berfirman; QS. Al-Qadr ayat 1-3:
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya [Al-Qur’an] pada lailatul qadar [malam kemuliaan].
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
Malam kemuliaan itu lebih baik dari 1.000 bulan.
Allah Ta’ala juga berfirman; QS. Ad-Dukhan ayat ke-3:
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi, dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.
Apa yang dimaksud malam yang diberkahi? Malam lailatul qadr.
Inilah pendapat yang dikuatkan oleh Ibnu Jarir Ath Thobari rahimahullah.
Ini juga yang menjadi pendapat mayoritas ulama di antaranya Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.
Salah Satu Waktu Dikabulkannya Doa
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bersabda:
Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada tiap hari di bulan Ramadan, dan tiap muslim, apabila ia memanjatkan doa, maka pasti dikabulkan.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda:
Tiga orang yang doanya tidak tertolak adalah orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi.
An Nawawi rahimahullah, menjelaskan:
Hadis ini menunjukkan bahwa disunahkan bagi orang yang berpuasa untuk berdoa.
Dari awal ia berpuasa, hingga akhir. Sebab, ia dinamakan orang yang berpuasa ketika itu.
An Nawawi rahimahullah juga mengatakan:
Disunahkan juga bagi orang yang berpuasa, ketika ia dalam keadaan berpuasa, untuk berdoa.
Demi keperluan akhirat dan dunianya, juga pada perkara yang ia sukai, serta jangan lupa juga untuk mendoakan kaum muslimin lainnya.
Baca Juga:
Semoga tulisan kali ini memacu semangat kita untuk meraih berbagai keutamaan bulan Ramadan.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan kita, untuk makin meningkatkan amalan saleh; di bulan Ramadan.