Ngelmu.co – Kanal YouTube Muhaimin Iskandar (Cak Imin), pada 26 Maret 2022 lalu, mengunggah video kebersamaannya dengan musikus Tri Suaka.
Video berdurasi 8 menit 58 detik itu berjudul, ‘Ssstt… Tri Suaka Kolaborasi dengan Orang Penting || Muhaimin Iskandar‘.
Namun, dari keseluruhan isi video, terdapat beberapa detik yang lebih menyita perhatian para pengguna media sosial.
Awalnya, Cak Imin menyampaikan singkatan dari PPKM; versinya.
Pria yang terdengar dipanggil Tris oleh Cak Imin itu pun bertanya, “Apa tadi, apa tadi, singkatan PPKM tadi?”
“Penurunan penghasilan kaum musisi,” jawab Cak Imin, yang disambut tawa oleh mereka yang hadir.
“Tapi teman-teman saya juga kena PPKM juga. Penurunan penghasilan kiai dan mubalig,” tuturnya lagi kepada Tris.
Barulah setelah itu Cak Imin, bilang, “Tapi juga, kamu viral karena lagumu, kalau saya viral karena mengusulkan penundaan pemilu,” ujarnya tertawa.
Tris kembali bertanya, “Bakal maju nih berarti nanti?”
“Ya, ini moga-mogalah. Kalau teman-teman sih penginnya begitu,” jawab Cak Imin.
“Tapi kita akan terus berusaha semaksimal mungkin, menyiapkan kemauan teman-teman,” akuannya lagi, sebelum menutup perbincangan dengan Tris.
@ngelmuco Di samping #TriSuaka #MuhaiminIskandar bilang: Kamu viral karena lagumu, kalau saya #viral karena mengusulkan penundaan #pemilu . Begitu kata #CakImin ♬ Aku Bukan Jodohnya – Fullband Version – Tri Suaka
Baca Juga:
- Penundaan Pemilu karena Elite Politik Tidak Siap Kalah di 2024?
- Luhut Klaim Pemilih PDIP, Gerindra, dan Demokrat Dukung Penundaan Pemilu
Wacana penundaan pemilu serta perpanjangan masa jabatan telah menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat.
Pasalnya, mayoritas publik menolak keras dua usul yang beredar luas tersebut.
Sebelumnya, Cak Imin yang Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), juga telah bicara.
Ia menekankan, bahwa usul penundaan Pemilu 2024 adalah ide pribadinya, bukan dari Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
“Ide saya [bukan dari Luhut]. Pure [murni] dari saya,” klaim Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/3/2022) lalu.
Ia juga mengaku tidak menjalin komunikasi sama sekali dengan Luhut, dalam menggulirkan wacana penundaan Pemilu 2024.
Cak Imin bilang, big data yang ia ungkap ketika menggulirkan usul penundaan Pemilu 2024, berbeda dengan big data yang berada di tangan Luhut.
“Beda, [Luhut] 110 juta, saya 100 juta,” ujar Wakil Ketua DPR RI tersebut.
Cak Imin juga mengaku, belum pernah berbincang dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), secara khusus soal usul penundaan Pemilu 2024.
Menurutnya, usul itu baru disampaikan kepada publik, dan akan dibahas di internal partai politik, sebelum disampaikan ke Jokowi.
“Enggak [komunikasi dengan Jokowi], malah kita baru mengusulkan ke publik, kemudian ke partai-partai, baru ke Pak Jokowi nanti,” akuannya.
Baca Juga:
Cak Imin merupakan ketum parpol pertama yang mengusulkan penundaan Pemilu 2024.
Setelahnya, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, menyuarakan usul serupa.
Cak Imin menjadikan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19, sebagai alasan menggulirkan usulan penundaan Pemilu 2024.
Ia mengeklaim, pemulihan ekonomi akan terganggu, jika pemungutan suara tetap berlangsung pada 14 Februari 2024.
Lalu, PAN dan Golkar pun menyambut usul Cak Imin.
Terpisah, Luhut juga mengeklaim bahwa ia memegang big data, di mana ada 110 juta pengguna media sosial yang mendukung usulan penundaan Pemilu 2024.
Namun, ketika Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) berdemonstrasi, menuntut penjelasan soal big data, Luhut bilang:
“Dengarin, kamu anak muda, kamu enggak berhak juga menuntut saya, karena saya juga punya hak untuk bilang enggak…”
Selengkapnya, baca: