Ngelmu.co – Tewasnya jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, menjadi bukti bahwa tentara Israel adalah pembohong, kriminal, dan tercela.
Tentara Israel menembak Shireen, kala ia tengah menjalankan peliputan di Jenin, Tepi Barat.
Ali Al-Samoudi; rekan kerja Shireen, yang berada di lokasi saat kejadian, menceritakan secara detail, detik-detik mencekam itu.
Berikut penuturannya:
Para penjajah (Israel) itu pembunuh dan kriminal. Mereka menembak kami tanpa alasan.
Kami, sekelompok wartawan, berada di sana, mengenakan seragam pers lengkap.
Selain helm, kata pers tertulis dalam huruf besar di seragam kami. Sudah jelas.
Kami memastikan untuk berjalan tepat di depan patroli tentara, sehingga mereka dapat melihat kami.
Mereka juga melihat kami, setelah kami pergi ke jalan di mana tidak ada orang bersenjata.
Tidak ada warga sipil, dan tidak ada penembakan, serta tidak ada insiden di sana.
Kami terkejut dengan penembakan itu.
Saya selamat, karena membalikkan punggung ketika peluru pertama ditembakkan. Penembakan itu melukai punggung saya.
Mereka [tentara Israel] ingin membunuh saya. Saya terluka di punggung.
Peluru kedua menembak rekan saya, Shireen, dan menyebabkan kematiannya.
Tidak ada orang bersenjata. Kami tidak dapat [terus-menerus] menempatkan hidup kami dalam bahaya [dengan] menceritakan narasi yang salah.
Tentara Israel adalah pembohong, kriminal, dan tercela!
@ngelmuco #Jurnalis #AlJazeera #ShireenAbuAkleh yang tengah menjalankan peliputan di #Jenin #TepiBarat #Palestina t3w4s di t3mb4k tentara #Israel ♬ I Pray for You (Dedicated to Palestine) – Ahmad Hussain
Tentara Israel menembak Ali dan Shireen di Kota Jenin, Tepi Barat Palestina, Rabu (11/5/2022).
Baca Juga:
Namun, mereka tidak mengaku telah menewaskan wanita berusia 51 tahun itu.
Israel malah mengeklaim adanya kemungkinan, bahwa penembak Shireen, adalah orang Palestina.
Israel bilang, pelaku asal Palestina, menembak korban pada saat mereka bentrok dengan pasukan Israel.
Lalu, Israel juga menyebut pasukannya menembak balik orang-orang Palestina, setelah mereka menerima tembakan besar-besaran di Jenin.