Ngelmu.co – Mendekati Hari Raya Iduladha, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang menyerang hewan ternak. Seperti sapi, kerbau, dan kambing.
Terkait masalah wabah PMK ini, politisi PKS, drh H. Slamet, kembali menguraikan pendapatnya melalui cuitannya di Twitter.
Menurutnya, wabah PMK sudah ada sejak dulu. Namun, Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit tersebut pada tahun 90-an.
“Iya. Indonesia bebas PMK tahun 90-an. Itu diakui lembaga internasional. Jadi kebanggaan bagi kami mahasiswa fakultas kedokteran hwan saat itu.” tulisnya seraya membalas cuitan seorang pengguna TwitterTwitter.
Pria yang diketahui sebagai lulusan kedokteran hewan di Universitas Udayana Bali itu mengatakan, untuk dapat bebas dari wabah MPK, Indonesia membutuhkan waktu yang cukup panjang hingga puluhan tahun.
“Untuk mendapatkan itu bukan simsalabim, tapi butuh waktu puluhan tahun. Bertahap dengan banyak langkah. Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan atau OIE mengakuinya tahun 1990.”
“Bayangkan 30 tahun kita bebas PMK. Hingga anak-anak muda gak tahu ini penyakit apaan. Pemerintahan berganti namun status bebas PMK itu bisa terus dijaga dengan baik.”
Namun, betapa terkejut dan miris, tatkala ia mengetahui bahwa Indonesia justru membuka keran impor daging sapi dari nega yang belum dinyatakan bebas dari wabah PMK.
“Ketika masuk ke Komisi IV DPR RI saya kaget ketika mendapatkan realitas bahwa ternyata di periode kedua Pak @jokowi ini, Indonesia membuka kran import dari negara yang belum dinyatakan bebas dari PMK. Salah satunya India. 🙄”
Menurutnya, impor daging sapi dari negara yang belum bebas dari wabah PMK adalah suatu hal yang sangat ceroboh.
“Import sapi dari India ini salah satu langkah yang sangat ceroboh!!”
Sebab, untuk dapat bebas kembali dari wabah tersebut, dibutuhkan waktu yang cukup panjang.
“Secara teori butuh waktu 30 tahunan lagi untuk menghilangkan penyakit PMK yang sudah kembali menyebar di bumi Indonesia.”
Untuk diketahui, wabah PMK adalah sebuah penyakit yang menyerang mulut dan kuku hewan ternak. Penyakit ini termasuk penyakit akut yang mudah menular.
Tidak sedikit hewan ternak yang telah terjangkit wabah PMK lalu mati begitu saja. Matinya hewan ternak karena penyakit PMK sudah banyak dialami orang para peternak di Indonesia.
Bahkan diketahaui, sejauh ini PMK telah masuk ke 17 provinsi dengan kondisi yang berbeda-beda. Diprediksi akan terus bertambah jika belum ada upaya serius dalam mematasi penyebaran wabah.
Baca Juga: Pemilik Usaha Babiambo Minta Maaf
