Ngelmu.co – Ustaz Yusuf Mansur memberikan penjelasan, atas kembali viralnya video lama yang berisi keinginan membeli klub sepak bola asal Spanyol; Real Madrid.
Ia menyampaikan pembeberan tersebut melalui Instagram Story-nya, seperti Ngelmu kutip pada Senin, 4 Juli 2022 lalu.
“Saya itu memang mengajarkan tentang DPA; dream, pray, action. Tentang Sulaiman spirit.”
“Apa-apa itu harus dibawa ke arah yang positif, baik, keren, bagus, cakap, indah. Bahkan, kemudian menggelegar sekalian.”
“Termasuk soal Real Madrid,” jelas Yusuf Mansur di awal penjabarannya.
Menurutnya, sudah berulang kali ia menyampaikan ceramah mengenai keinginan membeli Real Madrid tersebut.
Lebih lanjut, ia pun berbicara mengenai berani bermimpi. “Ini ‘kan ceramah kapan? Tahun 2008, 2009, ’10, ’11, ’12, ’13, ’14, ya, bicaranya begitu.”
“Saya bilang, bicaranya, ‘Ngapain cuma nonton doang? Yok, ah, beli nih Real Madrid, jadi Real Masjid, hahaha’.”
“Tapi ini dalam kerangka mengajar, supaya orang berani, supaya pada berani ngomong, jatuhin omongan.”
“Berani ngucap, jatuhin ucapan, no matter how, no matter what,” kata Yusuf Mansur.
“Lah, kalau kuat keinginan setiap anak bangsa, lalu bergabung dengan anak-anak bangsa yang lain?”
“Bukan cuma Real Madrid yang kebeli, tapi banyak klub-klub di Eropa yang bisa dibeli,” sambungnya.
@ngelmuco Ustaz #YusufMansur memberikan penjelasan, atas kembali viralnya video lama yang berisi keinginan membeli klub sepak bola asal #Spanyol yakni #RealMadrid ♬ original sound Ngelmu
Yusuf Mansur juga menyinggung soal kegagalannya dalam mengejar mimpi.
Maka itu ia mengajak untuk terus berjuang dalam menggapai keinginan.
“Dalam perjalanan, misalkan seperti saya, ya, pasti misalkan ada gedebak-gedebuknya.”
“Pengin S1, waduh, tapi malah kelempar jadi pedagang pinggir jalanlah, ngasonglah, ngamenlah, jadi OB-lah.”
“Enggak apa-apa, terus saja. Ada waktunya, alhamdulillah, bisa kuliah, itu pasti nyenengin itu. Itu perjalanan mimpi,” ucap Yusuf Mansur.
Baca Juga:
Sementara soal potongan video yang berisi keinginan membeli Real Madrid, Yusuf Mansur mengaku paham.
Ia memahami jika ceramah lamanya itu akan dikaitkan dengan kedatangan mantan pemain bola terkenal, ke Indonesia.
Yusuf Mansur juga mengaku tidak masalah. “Makanya terkait soal Real Madrid, saya juga paham.”
“Ini pasti disambung-sambungin dengan kedatangan siapa, gitu, di Tanah Air.”
“Dari pesepak bola kesohor yang diundang juga oleh orang kesohor, ya, gabung. Enggak apa-apa.”
“Dan saya senang, ceramah lama ditampilin, dijahit dengan kondisi sekarang, ‘kan jadi muncul lagi pelajaran ini.”
“Eggak ada yang jelek, cakap dah semua, insya Allah. Asli, cakap,” kata Yusuf Mansur.
Ia juga menjelaskan, alasannya bercanda mengubah Real Madrid dengan Real Masjid.
“Kenapa saya bercanda, misalkan Real Madrid jadi Real Masjid? Ini ‘kan bicara tromol masjid.”
“Tromol masjid kalau Jumatan, minimal Rp1 juta itu. Lah, kalau sejuta satu masjid, lo, ada berapa ribu masjid di Tanah Air?”
“Hitung gampang, satu juta masjid, Rp1 triliun tiap satu Jumat, 52 Jumat, Rp52 triliun. Baru satu tahun itu.”
“Belum kalau bulan puasa. Bulan puasa ‘kan semua hari, ya, hari Jumat itu. Maksudnya, tromol keluar.”
“Subuh keluar, Zuhur, Asar, Magrib, Isya, keluar. Bukan cuma hari Jumat.”
“Nah, tromol di hari-hari Ramadan itu bagaikan hari Jumat juga,” kata Yusuf Mansur.
“Kekuatan inilah yang menjadi kekuatan anak bangsa. Semua anak bangsa dirangsang, dimotivasi untuk bermimpi.”
“Punya impian, punya ucapan yang baik, yang bagus, yang menggelegar, gitu, lo.”
“Terus impian-impian ini disatukan menjadi supergiant impian itu ‘kan, super big dream. Itu bisa, insya Allah,” ucap Yusuf Mansur.
Baca Juga:
Sedangkan mengenai keterlibatannya di dunia sepak bola, Yusuf Mansur juga memberikan penjelasan.
Ia menyebut, dakwah juga dapat dilakukan dengan pendekatan melalui hobi, seperti sepak bola.
“Dan kenapa pula saya sempat masuk di dunia persepakbolaan? Ya, kontribusi saya enggak seberapa, dibandingkan para senior.”
“Saya ‘kan melihat ada orang yang bisa diajak ngaji langsung, ada orang yang memang kudu diturutin hobinya.”
“Ia hobinya apa? Bola? Ya, temenin, entar habis itu diajak salat, ngaji gitu, dakwah,” jelas Yusuf Mansur.
Namun, ia juga mengaku sudah lama vakum dari dunia sepak bola.
“Sudah lama vakum di dunia bola. Insya Allah, entar kalau sudah pada jalan lagi semuanya, Covid ‘kan sudah kagak ada, ya?”
“Insya Allah, insya Allah, kagak muncul lagi itu Covid, dan enggak ada lagi juga apa dah…”
“Habis itu, kalau sudah lancar semuanya, kita main ke seluruh… bukan berarti cuma ke bola.”
“Tapi ke renang, pencak silat, sepeda, maraton… apalagi? Voli, basket, bulu tangkis.”
“Semua cabang olahraga, termasuk ke seni, kesenian budaya. Pokoknya ini dakwah, pintunya harus banyak,” sebut Yusuf Mansur.