Ngelmu.co – Presiden Joko Widodo (Jokowi), memberikan tanggapan atas sikap Zulkifli Hasan (Zulhas), yang mengampanyekan anaknya ketika bertandang ke Lampung, Sumatra Selatan (Sumsel).
Respons Jokowi, menjadi penting, mengingat Zulhas bukan hanya Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN), tetapi juga Menteri Perdagangan (Mendag).
Zulhas Kampanyekan Anak
Partainya menggelar acara PAN-sar murah di Lampung, Sumsel, pada Sabtu, 9 Juli 2022.
Zulhas pun hadir untuk meninjau. Namun, di tengah-tengah sambutan, ia justru meminta warga untuk memilih putrinya, Futri Zulya Savitri.
Ia yang tampak berdiri di hadapan warga, memulai tanya jawab:
Zulhas: Ibu-ibu di sini, diundang, katanya ada MinyaKita, murah, ya?
Ibu-ibu: Iya…
Zulhas: Disuruh beli berapa?
Ibu-ibu: Rp10.000
Zulhas: Rp10.000, dapatnya?
Ibu-ibu: Dua liter
Zulhas: Dua liter?
Ibu-ibu: Iya…
Zulhas: Sudah bawa… uang Rp10.000, sudah bawa?
Ibu-ibu: Sudah…
Zulhas: Nah, uangnya enggak usah… anu… dikantongin saja, dikantongin.
Ibu-ibu: Iya…
Zulhas: Rp10.000-nya yang menanggung Futri. Noh, Futri…
Ibu-ibu: *tepuk tangan sembari bersorak*
Zulhas: Tapi nanti pilih Futri, ya?
Ibu-ibu: Iya…
Zulhas: Oke?
Ibu-ibu: Oke…
Zulhas: Kalau pilih Futri, entar tiap 2 bulan ada deh ginian.
Ibu-ibu: *tepuk tangan dan bersorak*
@ngelmuco #Jokowi telah menanggapi sikap #ZulkifliHasan yang mengampanyekan anaknya #Futri , ketika tengah berkunjung ke #Lampung ♬ Funny Song – Cavendish Music
Respons Jokowi
Usai menyerahkan bantuan sosial kepada pedagang dan masyarakat di Pasar Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022) kemarin, Jokowi, bicara.
Ia meminta semua menteri, termasuk Zulhas, untuk fokus bekerja.
Sebagai menteri perdagangan, Zulhas mesti fokus menurunkan harga migor curah ke angka Rp14.000 per liter.
“Kalau menteri perdagangan, yang paling penting, urus seperti yang saya tugaskan kemarin.”
“Bagaimana menurunkan harga minyak goreng, menjadi Rp14.000, atau di bawah Rp14.000. Paling penting itu, tugas dari saya itu,” tegas Jokowi.
Baca Juga:
Jokowi juga menjelaskan, jika menteri perdagangan pergi ke pasar-pasar adalah untuk mengecek harga minyak ataupun harga komoditas pangan lainnya.
Maka yang harus dipastikan benar adalah harga migor curah sampai ke harga yang terjangkau oleh masyarakat.
“Jangan sekali-kali [cek] lari ke minyak kemasan yang premium, yang kita cek adalah minyak goreng curah, agar harganya di angka Rp14.000, atau di bawahnya,” kata Jokowi.
Pembelaan Waketum PAN
Namun, Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN Viva Yoga Mauladi, memberikan pembelaan.
Menurutnya, kedatangan Zulhas ke acara partai untuk mengampanyekan anaknya, tidak mengganggu tugas serta tanggung jawabnya sebagai menteri.
Viva bicara sebagai juru bicara (jubir) partai yang mewakili Zulhas, sebagai Ketum PAN.
“Tidak akan mengganggu, Bang Zulkifli Hasan sebagai menteri perdagangan untuk fokus bekerja sesuai amanat undang-undang dan penugasan dari Pak Presiden.”
Demikian kata Viva pada Selasa, 12 Juli 2022, kemarin, seperti Ngelmu kutip dari Kompas.
Ia juga menuturkan, bahwa kerja-kerja Zulhas sebagai Mendag, tidak akan terganggu.
Sebab, PAN adalah partai modern, konsolidasi, dan program PAN, akan tetap berjalan secara sistematis, organisatoris, serta digitalis.
Terlebih, kunjungan Zulhas sebagai Ketum PAN di acara PAN-sar murah di Lampung pada pekan lalu juga berlangsung pada akhir pekan.
“Acara partai tidak akan mengganggu tugas dan tanggung jawab sebagai menteri. Intinya bahwa, Bang Zulkifli Hasan, tidak akan melakukan abuse of power, menyalahgunakan kekuasaan,” klaim Viva.
Lebih lanjut, Viva juga menyampaikan bahwa arahan Presiden Jokowi juga sesuai dengan harapan seluruh kader PAN se-Indonesia.
Dengan bekerja fokus, Zulhas dapat menjaga stabilitas dalam ketersediaan, distribusi, pasokan, dan harga dari komoditas pangan. Termasuk harga migor.
“PAN percaya dan yakin, bahwa menteri perdagangan akan bekerja serius, fokus, terencana, sesuai tugas pokok fungsinya, sebagaimana yang ditugaskan oleh Presiden Jokowi,” sebut Viva.
Pesan Jokowi kepada Zulhas, lanjutnya, adalah sesuatu yang wajar. Mengingat saat ini persoalan pangan dan energi, berpotensi menjadi krisis global.
“Pesan Pak Presiden sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara kepada Mendag, agar fokus bekerja, adalah sesuatu yang wajar.”
“Untuk itu, kementerian teknis yang berkaitan dengan produksi dan produktivitas pangan, termasuk Kemendag, mempunyai tanggung jawab besar,” jelas Viva.