Ngelmu.co – Pihak kepolisian merilis nama 10 korban tewas dalam kecelakaan maut di Jl Transyogi, Cibubur, Kota Bekasi, Jawa Barat.
“Korban meninggal dunia saat ini 10 orang, sudah teridentifikasi, dan sudah terdata.”
Demikian penuturan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan kepada wartawan, Selasa (19/7/2022).
Terungkapnya identitas para korban tersebut berdasarkan data identifikasi pihak rumah sakit.
Sembilan di antaranya berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, sementara satu lainnya di Rumah Sakit Permata Cibubur.
- Siti (52), warga Limus Pratama Regency, Cileungsi, Bogor;
- Suparno (51), TN Angkatan Laut, Komplek TNI AL Jonggol, Cileungsi;
- Priyastini (50), PNS TNI AL, Komplek TNI AL Jonggol, Cileungsi;
- Ardi Nurcahyanto (22), warga Cilodong, Kali Baru, Depok;
- Yus Supriatna (50), warga Kampung Cikeas Hilir, Ciangsana, Bogor;
- Sugiatni (38), warga Desa V, Kujang Bayan, Purworejo;
- M Sirad (41), warga Desa V, Kujang Agung Bayan;
- Moh Ruslan (44), warga Pancalang, Kuningan;
- Shinto Hutapea (48), warga Jalan Cililitan Besar, Kramat Jati, Jakarta Timur; dan
- Warnih (42), warga Kampung Cikeas Hilir, Ciangsana, Bogor.
Seperti diketahui, pada Senin (18/7/2022), sekitar pukul 15.55 WIB, truk tangki Pertamina, menabrak dua mobil dan 10 sepeda motor.
Kecelakaan maut tersebut menyebabkan 10 orang meninggal, dan lima orang lainnya mengalami terluka.
Awalnya, truk tangki bermuatan bahan bakar itu melaju dari arah Cibubur menuju ke Cileungsi.
Kondisi jalan di lokasi kejadian adalah turunan, serta terdapat lampu lalu lintas.
Berdasarkan keterangan saksi, saat itu lampu lalu lintas berwarna merah.
Artinya, terdapat sejumlah kendaraan yang tengah berhenti di lokasi tersebut.
“Keterangan saksi di TKP [tempat kejadian perkara], itu sudah warna merah untuk traffic light-nya.”
Demikian tutur Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanda.
Baca Juga:
- Kronologi Laka Maut di Jalan Alternatif Cibubur
- Detik-Detik Laka Maut Cibubur Berdasarkan Keterangan Saksi
Dugaan sementara, penyebab kecelakaan adalah karena truk tangki mengalami rem blong.
Polisi juga menyatakan, pihaknya tidak menemukan ada tanda atau bekas pengereman di lokasi.
Namun, Aan menyampaikan, kepastian penyebab kecelakaan akan diusut lewat olah TKP; merunut peristiwa dari sebelum, saat, dan setelah kejadian.
“Jadi, semua nanti hasil olah TKP, pemeriksaan, semua yang terlibat, pasti kami akan proses.”
“Termasuk pihak-pihak pengelola jalan, apakah ada kelalaian di situ, kemudian pengusaha, ini masih berkembang,” jelas Aan.
Ia juga menyebut, pihaknya akan mengevaluasi keberadaan lampu lalu lintas di lokasi kejadian.
Pasalnya, keberadaan lampu lalu lintas itu disebut kerap menyebabkan insiden kecelakaan.
“Nanti kami ada FGD [focus group discussion] dengan stakeholder yang ada. Kami akan memberikan rekomendasi temuan di TKP.”
“Mulai dari rambu, termasuk traffic light. Nanti akan kelihatan manfaat maupun posisi di situ, memungkinkan enggak menggunakan traffic light.”
“Ini persis kasusnya seperti Kaltim. Kaltim ini ada lampu merah pas turunan,” sebut Aan.
Di sisi lain, polisi telah mengamankan sopir dan kernet truk tangki Pertamina ke Polsek Jatisampurna; untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sejauh ini, Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi, menekankan, “Masih terlalu dini [untuk bicara soal penyebab kecelakaan], petugas masih di TKP.”
“Dugaan sementara rem blong, tapi harus dibuktikan lebih dahulu, supaya objektif,” tutup Firman.