Ngelmu.co – Baim Wong menyampaikan alasan, mengapa sampai detik ini ia tidak membaca pesan dari Ridwan Kamil (RK), soal Citayam Fashion Week (CFW).
Ia menyampaikan hal tersebut ketika bicara di ‘Curhat Bang Denny Sumargo‘, seperti Ngelmu kutip pada Selasa (2/8/2022) ini.
Awalnya, Baim hendak mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI); terkait Citayam Fashion Week.
Namun, setelah gaduh di media sosial, suami Paula Verhoeven itu pun menarik pendaftaran tersebut.
@ngelmuco Soal #BaimWong dan #PaulaVerhoeven yang mendaftarkan #CitayamFashionWeek ke #PDKI melalui perusahaan #TigerWongEntertainment ♬ Welcome To Indonesia – Ica Maysha ft. TikTok Creators
Salah satu yang ikut berkomentar tentang persoalan ini adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Ia juga menyarankan Baim, untuk mencabut pendaftaran itu, karena menilai fenomena CFW sebagai gerakan organik yang akan berbeda jika diformalkan.
Berikut isi pesan RK untuk Baim Wong, dkk.:
Nasihat saya, tidak semua urusan di dunia ini harus selalu dilihat dari sisi komersial.
Fenomena Citayam Fashion Week itu adalah gerakan organik akar rumput yang tumbuh-kembangnya harus natural dan organik pula.
Sekalinya diformalkan dan dimewahkan, apalagi oleh orang luar, malah akan hilang tujuan dan maksudnya.
Dan biasanya, gerakannya malah akan mati muda.
Biarkan ini jadi cerita, bahwa fashion jalanan tetap adanya di jalanan.
Bukan di Sarinah, bukan di podcast, bukan pula harus menginternasional.
Biarkan tetap Slebew, bukan Haute Couture.
Ada kalanya mereka hanya butuh ruang ekspresi, dan tidak perlu negara turut campur terlalu jauh.
Tidak perlu pula individu-individu di luar komunitasnya ikut-ikutan mengatur-ngatur.
Jika pun ingin di-organisasikan lebih baik, biarlah mereka sendiri yang mengurusnya melalui komunitasnya.
Oleh mereka, bukan Anda.
Anda dan istri sudah hebat, punya kerja-kerja luar biasa. Lanjutkan.
Tapi bukan untuk inisiatif yang ini.
Saran saya, pendaftaran HAKI ke Kemenkumham dicabut saja.
Terima kasih jika bisa memahaminya.
Hatur Nuhun.
Baca Juga:
Namun, ternyata Baim, tidak membaca nasihat itu. Berikut alasan yang disampaikan olehnya kepada Denny Sumargo:
Gue enggak baca [pesan RK], Bro. Enggak mau gue… dan itu memengaruhi banget sih ketika gue kerja…
Dan orang ketika ketemu sama gue, “Im, kok lu biasa saja, sih? Semua orang ngomongin lu”, gue tidak baca, gue bilang.
Gue tidak mau membaca satu pun, karena gue tahu, gue tipikal mikirin banget, Bro.
Makanya kenapa gue enggak mau baca [pesan dari] RK itu, sampai sekarang, Bro, sampai detik ini, ia masih, istilahnya, ia adalah panutan gue.
Gue tahu ketika ia bicara soal agama, ketika ia bertutur bicaranya yang seperti apa, ketika ia datang ke sana, ke luar negeri, ketika ia bicara sama orang, ia orang yang agamanya bagus, Bro.
Makanya sebenarnya gue kaget ketika ada itu [pesan soal CFW], ya. Kaget, karena gue adore [kagum] banget sama dia.
Enggak nyangka… dan ketika gue pun datang ke makamnya [Emmeril Kahn Mumtadz] itu, ya, gue sangat berterima kasih.
Kenapa? Ia yang mengajarkan sama gue, bagaimana gue harus menjaga waktu sama anak gue.
Takutnya, kalau misalkan waktu itu tidak ada lagi, Bro, se-sedih itu, Bro… dan gue se-adore itu sama [RK].
Makanya gue agak kaget ketika begitu, dan gue enggak mau baca, kenapa?
Gue harus tetap positive thinking sama dia, [RK] orang yang baik. [Gue] enggak mau [baca pesan RK], Bro, gue takut. Takut, Bro, gue.
Sampai sekarang gue tetap berpikiran positif [sama] apa yang [RK] lakuin, makanya gue tidak baca, Bro. Sampai sekarang.