Ngelmu.co – Warganet mencecar Eko Kuntadhi, usai yang bersangkutan membagikan video yang berisi penghinaan terhadap Ustazah Imaz Fatimatuz Zahra (Ning Imaz); melalui akun Twitter @_ekokuntadhi.
Eko, mengunggah potongan video ustazah dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, yang diproduksi oleh NU Online.
Sebenarnya, dalam video tersebut, Ning Imaz tengah menjelaskan tentang tafsir QS. Ali Imran ayat 14.
Video itu juga terunggah di akun TikTok NU Online, dengan judul ‘Lelaki di Surga dapat Bidadari, Wanita dapat Apa?’.
Namun, Eko mengunggah potongan video yang di dalamnya sudah diselipi kalimat kasar:
“Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan,” demikian kalimat yang terdapat dalam video yang diunggah oleh Eko.
Twit yang mendapat berbagai respons, salah satunya dari Rais Syuriyah PCINU [Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama] Australia-New Zealand, Nadirsyah Hosen (Gus Nadir).
Ia menanggapi twit Eko Kuntadhi, dengan lima kalimat:
Yang Anda @_ekokuntadhi posting itu video Ning Imaz dari Ponpes Lirboyo; istri dari Gus @rifqilmoeslim.
Beda pendapat hal biasa, tapi enggak usah melabeli dengan kata tolol.
Posting saja video aslinya.
Bukan yang sudah ditambahi kata-kata tolol.
Belajarlah untuk santun dalam perbedaan.
Tidak lama setelah itu, Eko langsung menghapus unggahan video Ning Imaz; yang telah diselipi kata-kata kasar.
@ngelmuco #NingImaz bukan sembarang bicara. Dia sedang berbincang dengan pihak #NU Online, kemudian menjelaskan tentang tafsir QS. #AliImran ayat 14. “Jangan sampai kehilangan moral, hanya karena ingin #viral,” tandas #GusRifqil ♬ Breaking News Background Music (Basic A)(1001538) – LEOPARD
Usai viral dan kena teguran dari berbagai pihak, Eko mengaku telah meminta maaf kepada Ning Imaz dan suaminya; Gus Rifqil Moeslim.
“Ya, pada prinsipnya, saya sampaikan permohonan maaf ke suaminya secara WhatsApp,” kata Eko, Rabu (14/9/2022).
“Besok saya sowan ke Lirboyo, untuk menyampaikan permohonan maaf langsung, dan beliau sudah akan terima saya ke Lirboyo,” sambungnya.
Lebih lanjut, Eko mengeklaim, bahwa potongan video tausiah Ning Imaz, sudah lebih dahulu tersebar di media sosial.
“Sebetulnya, video itu, enggak tahu video dari TikTok, dan saya kebetulan enggak cermat ambil caption-nya. Saya cuma bercanda di kontennya,” sebutnya.
Baca Juga:
Teranyar, Eko menyatakan mundur dari kursi Ketua Umum Ganjarist.
“Buntut dari cuitan saya yang sempat menciptakan kegaduhan, membuat saya harus mengambil keputusan mundur dari Ketua Umum Ganjarist.”
Demikian penuturan Eko yang Ngelmu kutip dari Detik pada Kamis (15/9/2022) ini.
“Ganjarist adalah organ relawan yang selama ini berjuang mendukung putra terbaik Indonesia, Ganjar Pranowo, untuk maju sebagai pemimpin nasional,” ujarnya.
Eko juga berharap, ulahnya tidak mengganggu hubungan Ganjar dengan keluarga Ning Imaz.
“Saya tahu, hubungan Ganjar Pranowo dengan semua jemaah NU, sangat dekat.”
“Kedekatan yang sama juga terjalin dengan keluarga besar Pesantren Lirboyo.”
“Bahkan, bisa dikatakan hubungan Ganjar Pranowo dan ayah Gus Rifqil Moeslim, yakni KH Suyuthi Murtadlo, pengasuh Ponpes Manbaul Hikmah, Kaliwungu, sudah seperti keluarga.”
“Ketika Gus Rifqil menikah dengan Ning Imaz, Ganjar mewakili pihak keluarga Kaliwungu, untuk menyambut Keluarga Besar Ponpes Lirboyo.”
“Saya sangat berharap, apa yang sedang saya jalani, tidak mengganggu kehangatan hubungan Pak Ganjar dan Keluarga besar Nahdliyin.”
“Khususnya warga PP Lirboyo dan PP Manbaul Hikmah Kaliwungu… karena itu, keputusan mundur saya dari Ketua Umum Ganjarist, saya ambil demi hal yang lebih besar.”
Eko juga berharap, permasalahan yang ia cipta, bisa selesai dan tidak berlarut-larut.
“Keputusan mundur ini saya ambil untuk kebaikan semua pihak. Saya berharap bisa menyelesaikan masalah ini secara pribadi dan tidak berlarut-larut.”
“Apalagi mengganggu tali silaturahmi para tokoh yang saya kagumi,” ucap Eko.
Ia juga menyebut, Ganjarist akan tetap berjalan seperti biasa, sembari meminta relawan terus berjuang.
“Kepada semua relawan Ganjarist yang telah berjibaku dan berjuang untuk cita-cita bersama, yakinlah, Ganjarist akan tetap berjalan seperti biasa.”
“Kita sudah membangun manajemen organisasi dan sistem dengan baik. Pergantian satu orang ketua umum, tidak akan membuat Ganjarist berhenti bergerak.”
“Untuk selanjutnya, fungsi-fungsi koordinatif dan keseharian Ganjarist, akan ditangani oleh Kris Tjantra sebagai Sekretaris Jenderal,” tutup Eko.