Ngelmu.co – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menantang siapa pun yang menuduhnya menerima uang dari Formula E, untuk memberikan bukti.
Sebab, ia berani menjamin, tidak menerima serupiah pun dari dugaan kasus Formula E yang diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Bila Anda katakan saya ambil uang, tunjukkan, bila tidak ada buktinya, maka tuduhan Anda batal.”
Demikian tutur Anies dalam wawancara eksklusif berdurasi 1 jam 23 menit 12 detik yang terunggah di kanal YouTube CNN Indonesia, Rabu (5/10/2022).
“Jangan dibalik, setiap orang yang dituduh harus memberikan pembuktian,” tegasnya.
“[Formula E] adalah sebuah proyek untuk Indonesia. Kita berurusan dengan lembaga internasional yang memiliki reputasi.”
Anies mengatakan, pihak Formula E yang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta, beroperasi di negara yang aturan pembukuannya sangat ketat.
Ia juga menyampaikan jika seluruh rapat Formula E, direkam.
“Dalam semua sifat penuduhan, yang harus membawa bukti adalah penuduh, bukan yang dituduh.”
“Di mana-mana, kalau Anda menuduh, membawa bukti. Habis energi orang kalau yang dituduh harus membawa bukti, habis energi kita.”
“Jadi, yang harus membawa bukti adalah yang menuduh, kalau Anda tidak bisa membuktikan tuduhannya, tidak bisa membawa bukti, batalin tuduhan itu,” ujar Anies.
Baca Juga:
Anies juga bicara mengenai isu yang beredar, soal pimpinan KPK yang menjadikannya target; terkait dugaan kasus Formula E.
“Sekarang saya pun masih yakin, bahwa KPK, bekerja profesional,” kata Anies.
“KPK adalah lembaga terhormat yang memiliki tugas menjaga integritas.”
“Dan mereka, saya yakin di dalam itu punya perasaan nama baik institusi, nama baik Indonesia.”
“Sehingga saya yakin, bahwa mereka bekerja profesional,” sebut Anies.
Formula E, lanjutnya, merupakan program yang ditetapkan berdasarkan Perda DKI Jakarta.
“Saya bersyukur bahwa program ini adalah program yang ada di dalam APBD kita.”
“Dan sebagai gubernur yang mendapatkan amanat atas perintah undang-undang untuk melaksanakan APBD, itu terlaksana dengan baik,” syukur Anies.
“Formula E itu bukan programnya Pak Gubernur, Formula E itu programnya Pemprov DKI Jakarta.”
“Dan gubernur beserta jajarannya, melaksanakan program itu,” jelas Anies.
Selain itu, ia tidak melihat soal invisible hand yang disebut berupaya menjegalnya jelang Pilpres 2024.
“Jegal menjegal itu adalah tanggung jawab mereka yang melakukan penjegalan. Bagi penonton, silakan menyaksikan.”
“Apakah sliding tackle ini fair atau tidak? Saya sih jalan terus saja.”
“Apa yang saya kerjakan, bismillah, dengan cara yang benar, untuk kebaikan orang banyak,” ucap Anies.