Ngelmu.co – Anies Baswedan, menyampaikan tiga kriteria calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pilpres 2024 mendatang.
Pertama, sosok tersebut mesti bisa memberikan kontribusi dalam pemenangan.
Kedua, hendaknya cawapres juga dapat membantu memperkuat stabilitas koalisi.
Ketiga, adalah sosok yang mesti bisa membantunya menjalankan pemerintahan yang efektif.
“Tiga ini yang menjadi faktor, dan memang belum ada,” tutur Anies di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022).
Lebih lanjut, ia menekankan, bahwa dirinya tidak ingin terburu-buru menentukan siapa pasangannya.
Anies, memang masih memiliki waktu yang cukup panjang untuk mempertimbangkan sosok cawapres.
Belum lagi, pembentukan koalisi antara Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat, yang masih berjalan.
“Waktunya masih panjang. Jadi, kita tidak terburu-buru menentukan,” ujar Anies.
“Kemudian proses pembentukan koalisi, masih berjalan,” sambungnya.
Adapun sebelum menjatuhkan pilihan, Anies bakal terlebih dulu mempertimbangkan secara seksama.
“Saya rasa, akan lebih bijak apabila proses penentuan pasangan itu dilakukan secara seksama, dan bukan dalam tempo sesingkat-singkatnya,” ucap Anies.
Baca Juga:
Ribuan massa pendukung berkumpul di Balai Kota DKI Jakarta, untuk menghadiri acara perpisahan akhir masa jabatan Anies, 16 Oktober 2022.
Anies berangkat dari kediamannya di kawasan Lebak Bulus, menuju kantornya di depan Monas, dengan bersepeda.
Selama perjalanan, Anies menyapa warga yang menjumpainya, seperti di kawasan Bundaran HI.
Dalam perjalanan sekitar 19 kilometer itu, para pendukung Anies, bersorak-sorai.
Mereka menyebut Anies, sebagai calon kuat yang akan memenangkan Pilpres 2024 mendatang.
Teriakan itu makin menggema, ketika Anies, tiba di Balai Kota.
Dalam pidato perpisahan, secara singkat, Anies menyampaikan hasil kerjanya selama 5 tahun menjabat gubernur.
“Biarkan kerja Pemprov DKI selama lima tahun ini yang berbicara. Biarkan karya-karya itu menjadi bukti nyata,” tutur Anies.
Ia juga menegaskan, kesiapannya bekerja lebih keras; untuk Indonesia ke depan.
“Karena kerja untuk bangsa dan negara ini, masih panjang ke depan. Satu babak berakhir, mari kita sambut babak berikutnya,” sebut Anies.