Ngelmu.co – Pertama kalinya, bekas Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, berhadapan langsung dengan orang tua Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (J), pasca-pembunuhan.
Kepada Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak, Sambo menyatakan siap bertanggung jawab atas perbuatannya.
Sang istri, yakni Putri Candrawathi, juga meminta maaf kepada ayah dan ibu Yosua.
Sambo dan Putri menyampaikan pernyataan mereka, setelah mendengar kesaksian Samuel dan Rosti.
Tepatnya, dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa, 1 November 2022.
Pernyataan Sambo:
Terima kasih, Yang Mulia. Bapak dan ibu Yosua, saya sangat memahami perasaan bapak.
Saya mohon maaf atas apa yang telah diperbuat atau dilakukan.
Saya sangat menyesal, saat itu, saya tidak mampu mengontrol emosi dan tidak jernih.
Di awal, lewat persidangan ini, saya ingin menyampaikan bahwa peristiwa ini adalah akibat dari kemarahan saya atas perbuatan anak bapak kepada istri saya.
Itu yang harus saya sampaikan, dan nanti akan dibuktikan di persidangan.
Saya yakini, bahwa saya telah berbuat salah, dan saya akan mempertanggungjawabkan secara hukum.
Saya juga sudah minta ampun kepada Tuhan.
Demikian, Yang Mulia.
@ngelmuco Ayahanda #BrigadirJ (#YosuaHutabarat), meminta agar #FerdySambo dan #PutriCandrawathi melepas masker mereka di persidangan. Alasannya jelas, agar #SamuelHutabarat mengenali, jika yang hadir di sidang benar-benar #Sambo dan #Putri ♬ Sang Dewi – Lyodra & Andi Rianto
Baca Juga:
- Heran dengan Cerita ART Sambo, Hakim: Inilah Kalau Cerita Settingan!
- Soal Anak Bungsu Sambo, Hakim Tanya ke ART: Siapa yang Lahirkan?
Pernyataan Putri:
Mohon izin, Yang Mulia, saya ingin menambahkan sedikit mengenai cuti dari Yosua, dari tanggal 28 Desember 2021, hingga 10 Januari 2022.
Itu kurang lebih dua minggu.
Saya ingin menyampaikan sesuatu kepada ibu. Mohon izin, Yang Mulia. Mohon izin, Penuntut Umum.
Izinkan saya atas nama keluarga, menyampaikan turut berduka cita kepada ibu dan Bapak Samuel, beserta keluarga, atas berpulangnya Ananda Brigadir Yosua.
Semoga almarhum diberikan tempat terbaik oleh Tuhan yang Maha Esa.
Ibu dan Bapak Samuel Hutabarat, dan keluarga, kita sebagai manusia hanya bisa mengembalikan setiap jalan kehidupan kita ini, dan adalah kehendak dari Tuhan yang Maha Kuasa.
Saya dan Bapak Ferdy Sambo, tidak sedetik pun menginginkan kejadian seperti ini terjadi di dalam kehidupan keluarga kami, dan luka dalam di hati saya dan keluarga.
Saya juga sebagai seorang ibu, bisa merasakan duka yang dialami ibu sebagai ibunda dari Yosua, yang mengalami kehilangan seorang anak.
Dari hati yang paling dalam, saya mohon maaf untuk ibunda Yosua, beserta keluarga, atas peristiwa ini.
Untuk itu, dari lubuk hati yang dalam, saya mohon maaf untuk ibunda Yosua, beserta keluarga.
Semoga Tuhan membuka dan menguatkan hati ibu dan bapak, beserta keluarga.
Tuhan Yesus bisa memberkati ibu dan Bapak Samuel, beserta sekeluarga.
Saya siap menjalankan sidang ini dengan ikhlas dan ketulusan hati saya, agar seluruh peristiwa yang terjadi dapat terungkap.
Terima kasih.